Polisi di Hong Kong menangkap tiga pria atas dugaan pembunuhan tidak berencana, menurut sejumlah laporan media lokal, terkait kebakaran yang menewaskan sedikitnya 36 orang dan membuat 279 lainnya hilang dalam insiden kebakaran paling mematikan di kota itu dalam beberapa tahun terakhir.
Disebutkan AP, Kamis (27/11/2025), ratusan warga dievakuasi ketika kebakaran yang mulai terjadi pada Rabu (26/11/2025) sore itu menyebar ke tujuh dari delapan gedung apartemen bertingkat tinggi di sebuah kompleks perumahan di distrik Tai Po, kawasan pinggiran di New Territories. Sedikitnya 29 orang lainnya masih dirawat di rumah sakit. Api terang dan asap tebal terlihat keluar dari jendela ketika malam tiba.
Pihak berwenang sebelumnya mengatakan penyelidik akan menelusuri sejumlah faktor, termasuk apakah material pada dinding luar gedung-gedung tinggi memenuhi standar ketahanan api, karena penyebaran api yang sangat cepat dianggap tidak biasa.
Pejabat setempat menyebut kebakaran bermula dari perancah eksternal salah satu gedung, sebuah menara 32 lantai, kemudian menjalar ke dalam bangunan dan merembet ke gedung-gedung di sekitarnya, kemungkinan besar dipicu oleh kondisi angin kencang.
Pimpinan China, Xi Jinping, pada Rabu menyampaikan belasungkawa atas seorang petugas pemadam kebakaran yang tewas dan menyampaikan simpati kepada keluarga para korban, menurut penyiar negara CCTV. Ia juga menyerukan upaya untuk meminimalkan korban dan kerugian.
Diketahui, kompleks perumahan tersebut terdiri dari delapan gedung dengan hampir 2.000 unit apartemen yang dihuni sekitar 4.800 warga, termasuk banyak lansia. Kompleks itu dibangun pada 1980-an dan belum lama ini sedang menjalani renovasi besar.
Kepala pemadam kebakaran mengatakan suhu tinggi di lokasi menyulitkan tim untuk melakukan operasi penyelamatan. Lidah api dan asap pekat membumbung ketika kobaran cepat menjalar melalui perancah bambu dan jaring konstruksi yang terpasang di bagian luar gedung. Sekitar 900 orang dievakuasi ke tempat penampungan sementara.
Pihak berwenang mengatakan ratusan petugas pemadam kebakaran, polisi, dan paramedis dikerahkan. Petugas pemadam mengarahkan semprotan air ke arah api yang sangat besar dari tangga truk pemadam.
Kebakaran yang mulai terjadi pada tengah hari itu dinaikkan statusnya menjadi alarm level 5, tingkat keparahan tertinggi, ketika malam tiba. Pihak berwenang mengatakan kondisi tetap sangat menantang bagi petugas pemadam.
“Reruntuhan dan perancah dari gedung-gedung yang terdampak berjatuhan,” kata Deputi Direktur Operasi Layanan Pemadam, Derek Armstrong Chan.
“Suhu di dalam gedung sangat tinggi. Kami kesulitan masuk dan naik ke lantai atas untuk melakukan pemadaman serta operasi penyelamatan,” tambahnya.
Dinas pemadam mengatakan menerima “banyak” panggilan permintaan bantuan. Beberapa warga masih terjebak hingga Rabu malam.
Petugas pemadam mengerahkan lebih dari 140 truk pemadam dan lebih dari 60 ambulans ke lokasi. Ironisnya, korban tewas termasuk seorang petugas pemadam berusia 37 tahun, sementara petugas lainnya dirawat akibat kelelahan panas.
“Kebakaran ini menjadi yang paling mematikan di Hong Kong dalam beberapa tahun terakhir. Pada November 1996, sebanyak 41 orang tewas dalam kebakaran level 5 di sebuah gedung komersial di Kowloon yang berlangsung sekitar 20 jam,” tulis AP.