-->

Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Sebanyak 11 korban ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih.

Rabu, 12 November 2025 | November 12, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-11T20:02:06Z

 



Sebanyak 11 korban ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih. Dari jumlah tersebut, satu pasien masih berada di ruang Intensive Care Unit (ICU) karena mengalami luka serius.

Direktur Utama RSIJ Cempaka Putih, dr Pradono Handojo, menyampaikan perkembangan kondisi para korban pada hari keempat pascaledakan, Selasa (11/11/2025). Ia mengatakan bahwa secara umum kondisi pasien menunjukkan tanda-tanda perbaikan, meski satu korban masih berada dalam kondisi kritis.

“Hingga hari keempat pascaledakan, tepatnya pukul 12.30 WIB hari ini, total ada 11 orang yang masih kami rawat. Satu pasien masih di ICU, sementara sepuluh lainnya dirawat di ruang rawat inap. Kondisi mereka relatif stabil,” ujar Pradono di RSIJ Cempaka Putih.

Menurut Pradono, sebagian besar pasien yang dirawat inap kini menunjukkan perkembangan positif. Tim dokter tengah melakukan penilaian atau asesmen terhadap salah satu pasien yang kemungkinan bisa dipulangkan dalam waktu dekat.

“Ada satu pasien yang sedang dilakukan asesmen oleh dokter penanggung jawab pasien (DPJP). Jika hasilnya baik, besar kemungkinan pasien tersebut bisa pulang sore ini atau besok pagi,” ungkapnya.

Penanganan Multidisipliner Pasien Kritis

Sementara itu, kondisi pasien yang masih dirawat di ICU disebut masih cukup parah. Pasien tersebut menderita luka bakar serius dan memerlukan penanganan intensif dengan pengawasan ketat dari tim medis.

“Kondisinya memang cukup berat, jadi belum memungkinkan untuk dipindahkan ke ruang rawat inap biasa,” jelas Pradono.

Ia menambahkan bahwa perawatan terhadap pasien ICU dilakukan dengan pendekatan multidisipliner, melibatkan sejumlah dokter spesialis dari berbagai bidang.

“Penanganan pasien dilakukan secara kolaboratif. Tim dipimpin oleh dokter anestesi konsultan intensive care, dan didukung oleh enam spesialis lain, yakni bedah ortopedi, bedah plastik, paru, mata, THT, dan bedah mulut,” paparnya.

Selain itu, penanganan medis juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang modern, seperti layanan radiologi, laboratorium mikrobiologi, hingga pemeriksaan penunjang lain yang dibutuhkan untuk mendukung proses pemulihan pasien.

Rencana Operasi Cangkok Kulit (Skin Grafting)

Pradono menyebut pasien yang berada di ICU kini sudah mulai bisa memberikan respons terhadap rangsangan. Tim medis juga tengah merencanakan tindakan lanjutan, termasuk skin grafting atau cangkok kulit, untuk menangani luka bakar yang dialami.

“Kondisinya sudah mulai membaik dan pasien sudah bisa merespons. Saat ini sedang dilakukan beberapa tindakan lanjutan, termasuk rencana operasi skin grafting untuk menangani luka bakar di area wajah dan beberapa bagian tubuh lain,” kata Pradono.

Sebagai informasi, cangkok kulit merupakan prosedur bedah di mana kulit sehat dari bagian tubuh lain dipindahkan untuk menutupi area luka yang rusak akibat luka bakar, cedera berat, atau penyakit tertentu. Prosedur ini bertujuan mempercepat proses penyembuhan sekaligus mengurangi risiko infeksi.

×
Berita Terbaru Update