Bank Indonesia (BI) bersama KBRI Rabat mendorong diplomasi
ekonomi dengan mempromosikan kopi dan teh Indonesia pada The Marrakech Coffee
& Tea Festival 2025 di Marrakech Expo Park, Maroko, pada 6-8 Desember 2025.
Langkah ini diarahkan untuk memperluas pasar, meningkatkan
ekspor bernilai tambah, serta membuka peluang kemitraan dagang baru di Afrika
Utara dan Timur Tengah.“Di setiap cangkir kopi terdapat kisah tentang
komunitas, para petani, perempuan penyortir, UMKM, inovator muda, hingga
barista, yang menjadi 'rasa rahasia' kopi Indonesia," ujar Deputi Gubernur
Senior BI, Destry Damayanti dalam keterangan resmi, Selasa (9/12/2025).
Ia juga menyoroti potensi ekspor kopi Indonesia yang terus
meningkat. Pada 2024, Indonesia menjadi produsen kopi terbesar keempat dunia
dengan nilai ekspor mencapai US$ 1,6 miliar seiring meningkatnya permintaan
kopi Arabica specialty. Pasar utama ekspor kopi Indonesia berkembang di Amerika
Serikat, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika Utara.
"Kinerja positif juga terlihat pada ekspor teh
Indonesia, yang mencapai US$ 52,8 juta dan mulai menembus pasar Afrika,"
imbuh Destry.
Dalam pameran ini, BI menampilkan tujuh UMKM kopi dan dua
UMKM teh yang menarik perhatian pengunjung karena cita rasa yang dinilai lebih
kaya.
BI menyebut sejumlah pelaku usaha termasuk Presiden dari the
National Federation of Coffee Industrialists and Distributors, Amina Alaoui,
telah menyatakan ketertarikannya untuk memperkenalkan kopi Indonesia lebih luas
di Maroko.
Sepanjang 2025, berbagai kegiatan promosi ekspor, seperti
Karya Kreatif Indonesia, Foodex Jepang, FHA Singapore, Seoul Food Expo, World
of Coffee Jakarta, Singapore Coffee Week, dan Trade Expo Indonesia, telah
menghasilkan komitmen pembelian kopi dan teh senilai Rp 309 miliar.