Cabang olahraga pencak silat kembali membuktikan dominasinya dengan mengharumkan nama Indonesia pada SEA Games Thailand 2025. Kontingen Merah Putih tampil impresif setelah berhasil memborong empat medali emas, satu perak, dan tujuh perunggu dari berbagai nomor pertandingan.
Salah satu emas Indonesia dipersembahkan oleh Muhammad Zaki Zikrillah Prasong, atlet asal Nusa Tenggara Timur (NTT), yang turun pada nomor 55-60 kilogram (C Putra Dewasa). Keberhasilan ini terasa istimewa karena menjadi debut Zaki pada kelas tersebut.
“Saya main pada nomor 55-60 kg, C Putra Dewasa. Tantangannya sangat besar karena ini pertama kali saya bermain pada kelas ini, jadi benar-benar menantang,” ujarnya saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (18/12/2025).
Zaki mengungkapkan, SEA Games Thailand menjadi penampilan keduanya sepanjang karier pada ajang olahraga terbesar Asia Tenggara tersebut. Sebelumnya, ia berlaga pada kelas 50-55 kilogram, sebelum akhirnya naik satu tingkat.
Menurut Zaki, perbedaan berat badan, massa otot, hingga jangkauan lawan menjadi tantangan tersendiri yang harus ia hadapi. “Pasti ada perbedaan dari segi berat badan, massa otot, dan jangkauan. Itu jadi PR buat saya, tetapi alhamdulillah bisa terlewati,” katanya.
Medali emas tersebut dipersembahkan Zaki untuk kedua orang tua, keluarga, serta masyarakat Nusa Tenggara Timur yang selama ini memberikan dukungan penuh. Ia juga menyimpan harapan besar untuk melangkah ke level yang lebih tinggi.
“Zaki berdoa ke depannya bisa bermain pada Asian Games dan bahkan Olimpiade,” tuturnya.
Terkait bonus prestasi, Zaki menegaskan akan menyerahkan sepenuhnya kepada orang tuanya untuk dikelola.
Selain Zaki, tiga medali emas pencak silat Indonesia lainnya diraih oleh Safira Dwi Meilani, Tito Hendra Septa Kurnia, serta nomor beregu yang diperkuat Andika Dhanireksa, Rano Slamet Nugraha, dan Asep Yuldan Sani.
Adapun medali perak disumbangkan oleh Khoirudin Mustakim. Sementara tujuh medali perunggu diraih oleh Puspa Arum Sari, Dinda Nuraidha, Igi Rangga Barani, Sadan Ahmed Sidik Lisanaka, Syarief Hidayatullah Suhaemi, Antonius Efrem Tuke Eduk, Iqbal Candra Pratama, dan Kadek Andrey Nova Prayada.\
Capaian ini semakin menegaskan posisi pencak silat Indonesia sebagai kekuatan utama di Asia Tenggara, sekaligus menjadi modal berharga menghadapi kompetisi internasional berikutnya.
Cabang olahraga pencak silat kembali membuktikan dominasinya
dengan mengharumkan nama Indonesia pada SEA Games Thailand 2025. Kontingen
Merah Putih tampil impresif setelah berhasil memborong empat medali emas, satu
perak, dan tujuh perunggu dari berbagai nomor pertandingan.
Salah satu emas Indonesia dipersembahkan oleh Muhammad Zaki
Zikrillah Prasong, atlet asal Nusa Tenggara Timur (NTT), yang turun pada nomor
55-60 kilogram (C Putra Dewasa). Keberhasilan ini terasa istimewa karena
menjadi debut Zaki pada kelas tersebut.
“Saya main pada nomor
55-60 kg, C Putra Dewasa. Tantangannya sangat besar karena ini pertama kali
saya bermain pada kelas ini, jadi benar-benar menantang,” ujarnya saat tiba di
Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (18/12/2025).
Zaki mengungkapkan, SEA Games Thailand menjadi penampilan
keduanya sepanjang karier pada ajang olahraga terbesar Asia Tenggara tersebut.
Sebelumnya, ia berlaga pada kelas 50-55 kilogram, sebelum akhirnya naik satu
tingkat.
Menurut Zaki, perbedaan berat badan, massa otot, hingga
jangkauan lawan menjadi tantangan tersendiri yang harus ia hadapi. “Pasti ada
perbedaan dari segi berat badan, massa otot, dan jangkauan. Itu jadi PR buat
saya, tetapi alhamdulillah bisa terlewati,” katanya.
Medali emas tersebut dipersembahkan Zaki untuk kedua orang
tua, keluarga, serta masyarakat Nusa Tenggara Timur yang selama ini memberikan
dukungan penuh. Ia juga menyimpan harapan besar untuk melangkah ke level yang
lebih tinggi.
“Zaki berdoa ke depannya bisa bermain pada Asian Games dan
bahkan Olimpiade,” tuturnya.
Terkait bonus prestasi, Zaki menegaskan akan menyerahkan
sepenuhnya kepada orang tuanya untuk dikelola.
Selain Zaki, tiga medali emas pencak silat Indonesia lainnya
diraih oleh Safira Dwi Meilani, Tito Hendra Septa Kurnia, serta nomor beregu
yang diperkuat Andika Dhanireksa, Rano Slamet Nugraha, dan Asep Yuldan Sani.
Adapun medali perak disumbangkan oleh Khoirudin Mustakim.
Sementara tujuh medali perunggu diraih oleh Puspa Arum Sari, Dinda Nuraidha,
Igi Rangga Barani, Sadan Ahmed Sidik Lisanaka, Syarief Hidayatullah Suhaemi,
Antonius Efrem Tuke Eduk, Iqbal Candra Pratama, dan Kadek Andrey Nova Prayada.\
Capaian ini semakin menegaskan posisi pencak silat Indonesia
sebagai kekuatan utama di Asia Tenggara, sekaligus menjadi modal berharga
menghadapi kompetisi internasional berikutnya.