-->

Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Di tengah reruntuhan bangunan di jalur Gaza akibat serangan pasukan militer Israel, teknologi realitas virtual atau virtual reality (VR) tengah menjadi pelipur lara

Minggu, 14 Desember 2025 | Desember 14, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-13T17:51:26Z

  Di tengah reruntuhan bangunan di jalur Gaza akibat serangan pasukan militer Israel, teknologi realitas virtual atau virtual reality (VR) tengah menjadi pelipur lara bagi anak-anak Palestina yang mengalami luka fisik dan trauma psikologis. Headset VR memungkinkan anak-anak Gaza sejenak dapat melupakan kekerasan dan kehancuran yang mengelilingi mereka.



Di sebuah tenda darurat di Az-Zawayda, Gaza tengah, anak-anak yang terluka dalam perang menggunakan headset VR untuk masuk ke dunia virtual yang aman. Salah Abu Rukba, seorang anak peserta program mengatakan teknologi canggih ini membantunya sesaat lupa atas rasa sakit akibat cedera yang ia derita. 

“Setelah mengalami cedera di kepala, saya mencoba melupakan rasa sakitnya. Saat saya mengenakan headset VR ini saya melupakan cedera itu. Saya merasa nyaman karena melupakan soal kehancuran, perang, dan bahkan suara drone pun menghilang,” kata Salah, mengutip Al Jazeera, Sabtu (13/12/2025). 

Lama Abu Dalal, petugas komunikasi di Gaza MedTech yang memimpin proyek ini, menyebutkan sebenarnya anak-anak memiliki pengingat konstan tentang perang yang terukir di tubuh mereka. Namun, dengan headset VR tersebut membuat mereka dapat sejenak kembali menjadi anak-anak meski hanya sementara.

Gaza MedTech didirikan oleh inovator asal Palestina, Mosab Ali, yang awalnya menggunakan VR untuk menghibur putranya yang terluka. Sayangnya, Ali tewas akibat serangan Israel.

Berbagai studi telah membuktikan, VR dapat bermanfaat dalam mengatasi gangguan mental, termasuk gangguan stres pascatrauma atau post-traumatic stress disorder (PTSD). Namun, pengadaan VR ini sulit dipertahankan di Gaza karena blokade Israel yang membatasi masuknya suku cadang dan peralatan medis penting bagi warga Gaza. 

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan lebih dari 90% anak-anak di Gaza menunjukkan tanda-tanda stres berat akibat hilangnya rasa aman dan stabilitas. Anak-anak Gaza akan membutuhkan dukungan jangka panjang untuk pulih dari dampak psikologis akibat perang. 

×
Berita Terbaru Update