Harga emas dan perak dunia melemah dari rekor tertingginya
pada Senin (29/12/2025) malam. Pelemahan
ini terjadi seiring aksi ambil untung investor serta persepsi pasar yang
menilai risiko geopolitik mulai mereda, sehingga mengurangi minat terhadap aset
lindung nilai (safe haven).
Dikutip dari Reuters, harga emas spot tercatat turun 1,7%
menjadi US$ 4.455,35 per ons troi pada pukul 20.21 WIB, setelah sebelumnya
mencetak rekor US$ 4.549,71 per ons pada Jumat (26/12/2025). Sementara itu,
kontrak berjangka emas Amerika Serikat untuk pengiriman Februari 2026 turun
1,7% ke level US$ 4.474,80 per ons troi.
Harga perak spot turun lebih tajam, yakni 5,1% menjadi US$
75,15 per ons, setelah sebelumnya menyentuh rekor tertinggi US$ 83,62 per ons
troi pada sesi perdagangan yang sama.
Analis ActivTrades, Ricardo Evangelista, menilai penurunan
harga emas terutama dipicu oleh aksi ambil untung menjelang akhir tahun.
“Optimisme sementara dari pemerintah AS terkait kemajuan
pembicaraan damai Ukraina juga menjadi faktor penahan pergerakan harga,” kata
Ricardo.
Secara tahunan, harga logam mulia masih mencatat kinerja
yang sangat kuat. Harga emas telah melonjak sekitar 72% sepanjang tahun ini,
didorong oleh kebijakan moneter Amerika Serikat yang lebih longgar, pelemahan
dolar AS, ketegangan geopolitik, serta pembelian besar-besaran oleh bank
sentral.
Perak bahkan mencatat kinerja lebih impresif dibanding emas.
Sepanjang tahun ini, harga perak telah melonjak sekitar 181%, didorong oleh
penetapannya sebagai mineral kritis di Amerika Serikat, keterbatasan pasokan,
serta meningkatnya permintaan industri dan investor.