Pencarian korban bencana di Sumatera Barat memasuki hari
ke-10. Tim gabungan Basarnas, TNI, dan Polri mengerahkan seluruh kemampuan
untuk menemukan warga yang masih dinyatakan hilang.
Pencarian dilakukan serentak di tiga wilayah terdampak
terparah, yakni Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, dan Kota Padang.
Berdasarkan pantauan di lokasi, tim gabungan terus menyusuri
aliran sungai, tebing bekas longsoran, hingga reruntuhan rumah-rumah yang
hancur tersapu banjir. Material kayu, lumpur tebal, dan batu-batu besar masih
menutupi sebagian jalur pencarian sehingga menyulitkan proses penyisiran.
Di Padang Panjang, tim berhasil menemukan satu korban pada
pencarian hari ini. Sementara di Kabupaten Agam, proses penyisiran masih
berlangsung intensif mengingat laporan warga hilang masih cukup banyak.
Di Kota Padang, tim terus memperluas radius pencarian
meskipun hingga siang ini belum ada temuan baru. Situasi emosional masih
menyelimuti lokasi pencarian. Banyak warga yang kehilangan anggota keluarganya
ikut turun langsung membantu tim SAR.
Tanpa mengenal lelah, mereka menyisir sungai, memeriksa
tumpukan material, dan mengikuti arahan petugas demi menemukan orang-orang
tercinta. Anggota Basarnas Padang, Samsul mengatakan, medan pencarian sangat
berat.
“Kendala utama kami adalah lumpur yang sangat tebal dan
debit air sungai yang masih cukup tinggi. Ini membuat pergerakan tim harus
ekstra hati-hati, tetapi kami tetap berupaya maksimal untuk menemukan para
korban,” ujarnya.
Hingga saat ini, tim gabungan menegaskan proses pencarian
tidak akan dihentikan. Operasi akan terus dilanjutkan sampai seluruh laporan
kehilangan mendapat kepastian, meskipun kondisi cuaca dan medan sering
berubah-ubah dan mengancam keselamatan petugas.