-->

Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Polisi memastikan tidak ada lagi korban yang tertinggal di dalam Gedung Terra Drone yang terbakar di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat

Rabu, 10 Desember 2025 | Desember 10, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-09T17:46:12Z

Polisi memastikan tidak ada lagi korban yang tertinggal di dalam Gedung Terra Drone yang terbakar di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.  Kepastian tersebut disampaikan seusai petugas melakukan penyisiran menyeluruh dari lantai dasar hingga lantai paling atas bersama tim forensik guna memastikan kondisi gedung benar-benar steril dari keberadaan korban.



Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Roby Saputra, mengatakan proses pemeriksaan ulang dilakukan secara detail untuk menghindari kemungkinan adanya korban yang terlewat saat evakuasi awal. 

Penyisiran dilakukan dengan membuka dan memeriksa seluruh ruang, termasuk area-area yang sulit dijangkau.“Kami bersama tim forensik sudah melakukan pemeriksaan ulang dari bawah hingga lantai paling atas. Tujuannya memastikan tidak ada lagi korban yang tertinggal dan memastikan kondisi sudah bersih,” ujar Roby kepada wartawan di lokasi, Selasa (9/12/2025).

Selain menyisir seluruh lantai, polisi juga memeriksa satu unit lift yang ada di dalam gedung. Hasil pemeriksaan memastikan lift tersebut dalam keadaan kosong dan tidak ditemukan korban di dalamnya.

Roby mengungkapkan, berdasarkan temuan sementara, gedung hanya memiliki satu akses utama yang berfungsi sebagai pintu masuk dan keluar.

“Kami pastikan akses masuk dan keluar hanya melalui pintu utama di bagian bawah. Ada satu lift yang kami periksa, dan alhamdulillah tidak ada korban di dalamnya,” jelasnya.

Temuan itu sejalan dengan hasil awal olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri.

Kabid Fiskomfor Puslabfor, Kombes Pol Romylus Tamtelahitu, menyatakan bahwa sejak awal pemeriksaan ditemukan fakta bahwa gedung tersebut hanya memiliki satu akses keluar-masuk.

“Jika dilihat sejak siang hingga sore, akses masuk dan keluar memang hanya satu,” ujar Romylus.

Lebih lanjut, pihak forensik juga akan mendalami dugaan bahwa tangga darurat di dalam gedung memiliki ukuran sempit sehingga diduga menyulitkan proses evakuasi saat kebakaran terjadi. Kondisi tersebut akan menjadi salah satu fokus dalam pemeriksaan lanjutan secara ilmiah.

“Dugaan tangga sempit ini akan menjadi salah satu instrumen yang akan kami uji melalui pemeriksaan forensik,” katanya.

Dalam peristiwa kebakaran tersebut, total terdapat 76 orang korban. Sebanyak 22 orang meninggal dunia, sementara 54 lainnya berhasil selamat. Dari jumlah korban meninggal, 15 orang merupakan perempuan dan 7 lainnya laki-laki.

Seluruh jenazah korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk proses identifikasi lebih lanjut oleh tim Disaster Victim Identification (DVI), guna memastikan identitas korban secara akurat sebelum diserahkan kepada keluarga.

×
Berita Terbaru Update