Notification

×

Iklan

banner 1280x278

Iklan

banner 728x90 banner 1280x278

Indeks Berita

Serangan Hamas terhadap Israel yang memicu perang Gaza telah menimbulkan perdebatan di kalangan ulama Palestina.

Rabu, 20 November 2024 | November 20, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-11-19T18:41:52Z

 



Serangan Hamas terhadap Israel yang memicu perang Gaza telah menimbulkan perdebatan di kalangan ulama Palestina. Sebagian ulama mengatakan serangan itu tidak sebanding dengan banyaknya korban sipil yang tewas. Sementara yang lain menyatakan serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 itu merupakan kewajiban umat.

Ulama terkemuka Palestina Suleiman Al-Dayya mengatakan para pemimpin muslim seharusnya menghindari berperang jika kerugian yang ditanggung warga sipil lebih besar daripada keuntungannya.

Ia mengatakan para pejuang Hamas harus mempertanyakan kebijaksanaan berperang jika hal itu malah menambah kerusakan pada agama, jiwa, kehormatan, anak-anak, atau harta benda, atau perampasan tanah. Apalagi penghancuran fondasi kehidupan.

Pandangan Dayya sangat dihormati di Gaza baik di kalangan penduduk biasa maupun kaum Islamis. Ia juga memiliki pengaruh terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Dayya adalah seorang mantan anggota senior Ikhwanul Muslimin, gerakan Islam tertua di dunia Arab, yang juga dekat dengan Sheikh Ahmed Yassin, salah satu pendiri dan pemimpin kelompok militan Palestina Hamas.

"Ketika besar kemungkinan tujuan dan cita-cita jihad tidak akan tercapai karena tidak adanya atau kurangnya rukun, sebab, atau syaratnya, maka jihad harus dihindari," kata Dayya.

Serangan Hamas ke Israel selatan menewaskan 1.200 orang dan membawa sandera sebanyak 250 orang. Israel melakukan pembalasan dengan menghancurkan Gaza dan menewaskan 44.000 orang.

Pada Senin (18/11/2024) malam, sebuah pernyataan yang dikeluarkan atas nama sekelompok ulama di Gaza yang membela serangan Hamas, sebagai tindakan yang sah dan pemenuhan tugas jihad, tanpa ada keraguan tentang legitimasinya.

"Namun, apakah waktu pengambilan keputusan tersebut merupakan kesalahan penilaian, karena menyebabkan perang yang merusak setelahnya, atau apakah keputusan tersebut tepat karena keadaan khusus yang diketahui oleh para pejuang, misalnya? Ini adalah masalah yang terbuka untuk dipertimbangkan," kata pernyataan tersebut.

"Namun pertimbangan dan penempatan kesalahan seperti itu tidaklah tepat selama perang. Hal itu harus dilakukan setelahnya, karena tidak ada gunanya sekarang dan malah merugikan," tambahnya.

Dalam pernyataan mereka, kelompok ulama tersebut mengatakan mereka menghargai pendapat dan Dayya, tetapi mereka memperingatkan bahwa putusannya dapat disalahpahami dan dapat memengaruhi semangat warga Palestina serta para pejuang Hamas.

Beberapa warga Gaza juga mempertanyakan kebijaksanaan Hamas melancarkan serangan yang menyebabkan Israel membombardir Gaza .

×
Berita Terbaru Update