Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Pemerintah Filipina melaporkan keberadaan kapal selam Rusia di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) negara tersebut

Selasa, 03 Desember 2024 | Desember 03, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-12-02T18:12:36Z

 



Pemerintah Filipina melaporkan keberadaan kapal selam Rusia di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) negara tersebut pada Jumat (28/11/2024). Kapal selam Rusia Ufa ini melintas di Laut Filipina Barat, wilayah yang secara strategis penting bagi negara kepulauan tersebut.

Meski tindakan tersebut tidak melanggar hukum internasional, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menilai kehadiran kapal selam Rusia sebagai tindakan yang sangat mengkhawatirkan.

“Setiap intrusi di Laut Filipina Barat, ZEE, dan garis dasar Filipina sangat mengkhawatirkan. Saya menyerahkan komentar teknis kepada pihak militer,” ujar Presiden Marcos pada Senin (2/12/2024).

Laksamana Muda Roy Vincent, juru bicara Angkatan Laut Filipina, menjelaskan bahwa kapal selam Rusia Ufa pertama kali terdeteksi sekitar 150 km dari pantai provinsi Occidental Mindoro. Kapal itu datang dari arah Malaysia setelah sebelumnya singgah di pangkalan angkatan laut Kota Kinabalu pada 23 November.

Angkatan Laut Filipina segera mengirim kapal perang BRP Jose Rizal dan pesawat pengintai untuk memantau pergerakan kapal selam Rusia. Ufa dilaporkan bergerak ke arah utara dalam kondisi terapung tanpa masuk ke wilayah perairan teritorial Filipina.

Dalam kontak radio dengan BRP Jose Rizal, pihak kapal selam Rusia mengonfirmasi identitas kapal, komposisi awak, serta menyatakan tujuan mereka adalah menunggu cuaca membaik sebelum kembali ke pelabuhan Vladivostok, Rusia.

Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah wilayah laut hingga 200 mil laut (370 km) dari garis dasar suatu negara. Berdasarkan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982, negara pantai memiliki hak eksklusif untuk memanfaatkan sumber daya alam di wilayah ini, namun negara lain tetap memiliki kebebasan navigasi, penerbangan, serta pemasangan kabel dan pipa bawah laut.

Meskipun keberadaan kapal selam Ufa tidak melanggar aturan UNCLOS, ketegangan muncul karena wilayah Laut Filipina Barat sering menjadi titik konflik geopolitik antara Filipina dan negara lain, terutama China.

Kementerian Pertahanan Rusia belum memberikan komentar resmi terkait insiden ini. Sementara itu, analis militer menyebut keberadaan kapal selam Rusia di kawasan Asia Tenggara sebagai bagian dari upaya Moskwa memperkuat pengaruhnya di wilayah strategis ini.

×
Berita Terbaru Update