Bahaya mesin menyala saat mobil isi bensin sering menjadi perdebatan di kalangan pengemudi. Apakah membiarkan mesin mobil tetap menyala saat mengisi bahan bakar benar-benar berbahaya? Pada kenyataannya, sebagian besar kasus menunjukkan bahwa tidak ada risiko langsung dari kebiasaan tersebut.
Dikutip The Drive, Minggu (11/5/2025), tiga komponen utama yang diperlukan untuk menyalakan api adalah bahan bakar, oksigen, dan sumber panas. Anda membutuhkan ketiganya untuk memulai kebakaran. Ketika mengisi bahan bakar, Anda memang mencium bau uap bensin, tetapi uap ini biasanya tidak akan terbakar.
“Uap bensin hanya akan terbakar dalam konsentrasi yang sangat spesifik, antara 2%-8%. Ketika konsentrasi uap bensin kurang dari 2%, tidak cukup bahan bakar untuk menyalakan api. Sebaliknya, jika lebih dari 8%, kekurangan oksigen menghalangi reaksi pembakaran. Jadi, kemungkinan konsentrasi uap bensin yang tepat bertemu dengan sumber panas sangat kecil,” tulis The Drive.
Salah satu komponen dari segitiga api adalah panas. Memang benar bahwa mesin mobil memiliki potensi untuk menghasilkan percikan listrik, yang bisa berisiko menyalakan bahan bakar. Namun, sebagian besar sumber panas ini terkubur jauh di dalam mesin, di tempat yang tidak terpapar langsung oleh uap bensin. Sehingga, percikan tersebut sangat kecil kemungkinannya untuk memicu kebakaran.Selain itu, kabel busi dan motor starter yang mengalirkan arus listrik dengan tegangan tinggi terisolasi dengan baik, sehingga risiko terjadinya percikan api dari komponen ini pun minim. Bahkan jika kabel busi rusak, masih sangat sulit untuk menyalakan uap bensin. Begitu juga dengan katalitik konverter, meskipun suhu alat ini bisa sangat panas, ia terletak jauh di dalam sistem knalpot dan cepat mendingin setelah digunakan.
Meskipun tidak ada bukti yang cukup kuat untuk mendukung klaim bahwa bahaya mesin menyala saat mobil isi bensin itu nyata, ada beberapa alasan mengapa Anda tetap disarankan untuk mematikan mesin saat mengisi bahan bakar. Salah satunya adalah risiko jika Anda meninggalkan anak-anak di dalam mobil yang mesin tetap menyala. Mereka mungkin bisa menggerakkan tuas transmisi atau, dalam kondisi buruk, masuk ke dalam mobil dan membawa kabur kendaraan.
Beberapa negara, seperti Uni Emirat Arab, memang memiliki aturan yang mewajibkan mesin mobil dimatikan saat mengisi bahan bakar. Begitu juga di Indonesia, yang memang mengimbau pemilik mobil mematikan mesin saat mengisi bahan bakar.
Namun, di beberapa tempat, terutama di daerah dengan suhu tinggi, pengemudi terkadang membiarkan mesin menyala untuk menjaga kenyamanan dengan AC yang tetap bekerja.
Pada tahun 2015, sebuah insiden kebakaran terjadi di Abu Dhabi, yang dikaitkan dengan masalah pemeliharaan mobil yang buruk, meskipun mobil tersebut sedang diisi bahan bakarnya.
Secara keseluruhan, bahaya mesin menyala saat mobil isi bensin sebenarnya sangat kecil, namun ada baiknya Anda tetap berhati-hati. Meskipun sebagian besar kasus tidak menunjukkan adanya risiko besar, mematikan mesin tetap menjadi langkah yang bijak untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.