TNI AL, Tanjung Baalai,- Tim Gabungan Fleet One Quick Response (F1QR) Pangkalan TNI AL (Lanal) Tanjung Balai Asahan berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 83 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) Non Prosedural yang diduga berasal dari Malaysia. Operasi ini berlangsung disejumlah titik di Perairan Kabupaten Asahan, Senin (05/05/2025).
Sekitar pukul 09.30 WIB, pada koordinat 03°07.188´ LU - 099°47.057´ BT, tepatnya di Perairan Silau Laut, Kabupaten Asahan, Tim F1QR melaksanakan tindakan Jarkaplid (Pengejaran, Penangkapan dan Penyelidikan) terhadap sebuah kapal motor tanpa nama berbobot GT 13 yang mengangkut 44 orang PMI Non Prosedural. Dalam kejadian tersebut, satu orang nakhoda dan dua anak buah kapal (ABK) melarikan diri ke kawasan hutan bakau. Kapal tersebut kemudian dikawal dan disandarkan di Dermaga Panton Bagan Asahan. Seluruh penumpang dibawa ke Markas Komando (Mako) Lanal Tanjung Balai Asahan untuk pemeriksaan awal sebelum diserahkan kepada pihak Imigrasi Tanjung Balai.
Tak berselang lama, pada pukul 14.00 WIB, berdasarkan informasi dari para PMI yang sebelumnya telah diamankan, Tim F1QR kembali melakukan operasi Jarkaplid pada titik koordinat 03°10.563´ LU - 99°46.641´ BT. Dilokasi tersebut, petugas mengamankan kapal motor tanpa nama dengan muatan 24 orang PMI Non Prosedural yang juga berasal dari Malaysia. Kapal ini turut dikawal menuju Mako Lanal TBA untuk penanganan lebih lanjut.
Selanjutnya, pada pukul 14.30 WIB, Tim Gabungan F1QR kembali menemukan sebuah sampan jenis kaluk pada posisi 03°08.34´ LU - 99°46.44´ BT, yang membawa 15 orang PMI Non Prosedural. Dalam upaya penangkapan tersebut, nakhoda dan ABK dilaporkan melarikan diri dengan cara melompat ke laut. Para PMI dibawa ke Mako Lanal TBA untuk proses pendataan dan diserahkan ke pihak Imigrasi Tanjung Balai.
Komandan Lanal Tanjung Balai Asahan Letkol Laut (P) Agung Dwi H.D., M.Tr. Opsla., CTMP., menyampaikan bahwa total PMI Non aprosedural yang berhasil diamankan dalam tiga operasi tersebut berjumlah total 83 orang, dengan rincian 55 orang laki-laki, 21 orang perempuan dan 7 orang balita.
“Seluruh barang bawaan para PMI telah diperiksa secara menyeluruh dan tidak ditemukan barang-barang mencurigakan. Hal ini juga seiring dengan arahan dari Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Muhammad Ali tentang peningkatan penegakan kedaulatan dan penegakan hukum di laut terutama di wilayah perbatasan” ujar Danlanal TBA.
Keberhasilan ini menunjukkan komitmen TNI AL dalam menjaga kedaulatan maritim dan melindungi warga negara Indonesia dari praktik pengiriman tenaga kerja ilegal yang berisiko tinggi.
(Pen Lanal TBA)