Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Fenomena ini menimbulkan banyak pertanyaan, apa itu World ID? Bagaimana cara kerjanya?

Rabu, 07 Mei 2025 | Mei 07, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-06T17:46:55Z

  Belakangan tren pindai iris mata demi mendapatkan uang dari World ID semakin ramai dibicarakan di media sosial.



Banyak masyarakat Indonesia penasaran bagaimana bisa cukup dengan pindai iris mata, seseorang mendapatkan imbalan berupa uang atau token kripto.

Fenomena ini menimbulkan banyak pertanyaan, apa itu World ID? Bagaimana cara kerjanya? Dan apakah aman? Dihimpun dari berbagai sumber, berikut jawabannya!

Apa Itu World ID?

World ID merupakan bagian dari proyek World yang digagas oleh Sam Altman, tokoh di balik OpenAI dan ChatGPT.

Proyek ini dikembangkan oleh Tools for Humanity (TFH) dan memiliki misi untuk menciptakan sistem identitas digital global berbasis teknologi blockchain.

Melalui aplikasi World App, Worldcoin, dan World ID, pengguna dapat melakukan verifikasi identitas secara digital. Salah satu metode verifikasi yang digunakan adalah pindai iris mata menggunakan alat khusus bernama Orb.

Kenapa Harus Pindai Iris Mata?

Iris mata adalah salah satu biometrik paling unik pada tubuh manusia. Bahkan lebih sulit dipalsukan dibandingkan sidik jari.

Oleh karena itu, World ID menggunakan teknologi pemindaian iris sebagai cara utama untuk memastikan bahwa setiap orang hanya memiliki satu identitas digital.

Prosesnya cukup sederhana, yakni pengguna datang ke lokasi pemindaian, memindai iris dengan alat Orb, lalu datanya dikonversi menjadi kode unik yang disebut hash. Menurut pihak Worldcoin, gambar iris tidak disimpan, sehingga privasi tetap terjaga.

Hal ini menjadi langkah besar untuk menghindari akun palsu, penipuan digital, dan penyalahgunaan identitas online yang kian marak.

Lalu, Bagaimana Bisa Dapat Uang?

Setelah proses pindai iris mata selesai dan identitas berhasil diverifikasi, pengguna akan menerima insentif berupa token kripto Worldcoin.

Token ini bisa ditukar menjadi uang tunai melalui aplikasi World App atau platform kripto lain. Di Indonesia, sejumlah pengguna mengaku mendapatkan imbalan antara Rp 300.000 hingga Rp 800.000 setelah melakukan pemindaian.

Namun, perlu diingat bahwa proyek ini tidak lepas dari kontroversi. Sejumlah negara, termasuk Hongkong dan Spanyol, menghentikan sementara operasional Worldcoin karena isu keamanan data biometrik.

Di Indonesia sendiri, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) membekukan sementara layanan Worldcoin dan World ID karena masalah legalitas operator lokal.

Apakah Aman dan Layak Dicoba?

Worldcoin menyatakan bahwa mereka tidak menyimpan gambar iris secara langsung. Data yang dikumpulkan telah dienkripsi dan dikonversi, serta pengguna tetap memiliki kendali atas data tersebut.

Meski demikian, para ahli keamanan digital mengingatkan bahwa biometrik adalah data yang sangat sensitif. Jika bocor, dampaknya bisa jangka panjang dan sulit diperbaiki.

World ID dan teknologi pindai iris mata memang menawarkan konsep yang menarik. Namun, di balik peluang tersebut, tetap ada risiko yang harus diperhatikan.

×
Berita Terbaru Update