Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Penjualan iPhone di China mengalami penurunan tajam. Pada Maret 2025, pengiriman smartphone dari merek non-China

Selasa, 20 Mei 2025 | Mei 20, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-19T19:21:29Z

 Penjualan iPhone di China mengalami penurunan tajam. Pada Maret 2025, pengiriman smartphone dari merek non-China, termasuk Apple, turun hampir 50% dibandingkan tahun sebelumnya.



China bukan hanya pasar penting bagi Apple, tetapi juga pusat produksi terbesar mereka. Namun, data terbaru menunjukkan bahwa Apple masih kesulitan mempertahankan penjualannya di negara tersebut.

Menurut data dari China Academy of Information and Communications Technology (CAICT) yang dikutip DigiTimes, Senin (19/5/2025), total pengiriman smartphone di China pada Maret 2025 meningkat 6,5% secara tahunan. Tapi peningkatan ini hampir sepenuhnya dinikmati oleh merek-merek lokal.

Dari total 22,73 juta unit yang dikirimkan, sekitar 92% berasal dari merek China, naik 18,4% dibanding tahun lalu. Sementara itu, hanya 8% atau sekitar 1,85 juta unit berasal dari merek non-China, mayoritasnya adalah iPhone.“Padahal pada Maret 2024, pengiriman smartphone merek luar negeri mencapai 3,84 juta unit, nyaris dua kali lipat,” tulis DigiTimes.

Secara kuartalan, total pengiriman smartphone di China naik 3,3% menjadi 69,67 juta unit. Merek China mengalami kenaikan 9%, sementara merek non-China turun lebih dari 25%.

Lebih lanjut, China memang masih menjadi salah satu penyumbang penting pendapatan Apple. Dalam laporan keuangan kuartal II 2025, wilayah Greater China  menyumbang 16,8% dari total pendapatan Apple. Namun secara tahunan, pendapatan dari wilayah ini justru turun 2,3%.

Ini menjadi kuartal ketujuh berturut-turut di mana Apple mengalami penurunan pendapatan tahunan di China. Terakhir kali Apple mencatat pertumbuhan signifikan di wilayah ini adalah pada kuartal I 2022, saat pendapatan melonjak hingga 87,5% dibanding tahun sebelumnya.

Kini, Apple juga harus menghadapi dampak dari perang dagang antara AS dan China. Pemerintahan Presiden Donald Trump masih memberlakukan tarif tinggi atas barang impor dari China, yang turut memengaruhi dinamika pasar.

Meskipun para reseller di China telah memberikan diskon besar-besaran untuk iPhone 16 demi menarik pembeli, tampaknya strategi itu belum cukup ampuh untuk mengatasi ketegangan politik dan melemahnya minat konsumen.

×
Berita Terbaru Update