Presiden Prabowo menekankan pendidikan adalah kunci kebangkitan bangsa, sebuah harapan yang menjadi perhatian bagi pemerintah daerah di seluruh Indonesia.
Namun, di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, sarana pendidikan masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah. Banyak infrastruktur pendidikan yang kondisinya jauh dari kata layak.
Salah satu contohnya adalah Sekolah Dasar (SD) Negeri Togasa di Kecamatan Galela Utara, Halmahera Utara, yang sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah daerah. Sekolah ini memiliki banyak kekurangan fasilitas, mulai dari meja dan kursi hingga lantai ruang kelas yang tidak layak digunakan.Sejumlah ruangan kelas hanya dilengkapi dengan beberapa meja yang sudah rapuh, sementara kursi yang ada juga tidak layak dipakai. Lantai kelas yang terbuat dari semen sudah rusak, membuat ruangan terlihat kumuh dan tidak nyaman.
Kepala Sekolah SD Negeri Togasa, Aser Jalalai, mengungkapkan kekurangan fasilitas seperti meja, kursi, serta kerusakan lantai dan plafon sudah berlangsung lama. Meskipun dirinya telah beberapa kali mengajukan permintaan kepada Dinas Pendidikan setempat, perhatian terhadap kondisi sekolah ini tidak kunjung datang. Akibatnya, para siswa terpaksa belajar menggunakan meja seadanya.
“Kadang anak-anak duduk bersama di satu meja, bahkan ada yang sampai empat siswa dalam satu meja. Kami terpaksa menggunakan kondisi ini karena tuntutan pekerjaan sebagai tenaga pendidik, meskipun kondisi fasilitasnya sangat tidak layak,” kata Aser Jalalai, Rabu (14/5/2025).
Aser juga merasa ketidakadilan atas pengabaian yang terjadi, karena sekolah-sekolah lain yang lebih layak mendapatkan bantuan, sementara kondisi sekolahnya yang sangat memprihatinkan tidak mendapatkan perhatian yang sama.
“Ini tidak adil karena tempat lain masih mendapatkan bantuan, sementara kami di sini seperti ini. Kami membutuhkan bantuan segera,” ujarnya.
Sebagai langkah terakhir, Aser mengajukan permohonan kepada Presiden Prabowo agar dapat memberikan bantuan sarana sekolah yang layak. Ia berharap agar fasilitas pendidikan yang mendukung dapat segera diperbaiki, agar pendidikan di daerahnya dapat maju.
“Harapan kami, Presiden Prabowo bisa memberikan bantuan berupa mobiler yang layak, bahkan kalau bisa, memperbaiki fasilitas ruangan sekolah kami. Bagaimana pendidikan bisa maju kalau fasilitasnya tidak mendukung?” harapnya.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Halmahera Utara, Piet Hein Babua, menegaskan pendidikan adalah program prioritas nasional dan juga prioritas pemerintah daerah Halmahera Utara. Meski baru menjabat sebagai bupati, ia sudah mengantongi data mengenai sekolah-sekolah yang membutuhkan perhatian, dengan jumlah yang cukup banyak. Kerusakan dan kekurangan fasilitas pendidikan di Halmahera Utara akan menjadi prioritas untuk ditangani.
“Kami sudah melakukan inventarisasi dan hingga saat ini tercatat ada 212 sekolah, beberapa di antaranya rusak parah, sementara yang lainnya rusak ringan atau sedang. Ke depan, kami akan memberikan prioritas khusus untuk revitalisasi sekolah-sekolah yang ada di Halmahera Utara,” ujar Piet Hein Babua.
Selain itu, Bupati menambahkan kerusakan sarana pendidikan akan dituntaskan secara bertahap dalam lima tahun ke depan, menggunakan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Halmahera Utara. Pemerintah daerah juga akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar tanggung jawab terkait fasilitas pendidikan di Halmahera Utara dapat tertangani dengan baik dan merata.
“Kami sudah mendeteksi sekolah-sekolah yang sangat membutuhkan perhatian. Setelah ini, kami akan melakukan koordinasi dengan wakil bupati dan dinas pendidikan untuk mengambil langkah-langkah khusus bagi sekolah-sekolah yang membutuhkan penanganan serius,” jelasnya.