Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Seniman Komedi Indonesia (PP Paski) Denny Chandra mengatakan, Denny Cagur dan Komeng bukan lagi pengurus Paski. Keduanya telah mengundurkan diri.
Denny Chandra pun buka suara menanggapi pernyataan komedian senior yang menyentil bahwa pengurus Paski dilarang menjadi politisi. Hal ini tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) organisasi tersebut.
"Memang itu benar dan begitu aturannya. Kalau pengurus Paski memang tidak boleh menjadi politisi. Apa yang yang sudah dilakukan oleh seorang Denny Cagur (Denny Wahyudi), dia mengundurkan diri saat dia terpilih menjadi anggota DPR. Dia sudah mundur dari pengurus Paski," ungkapnya, pada Minggu (4/5/2025).
Begitu juga dengan Komeng atau Alfiansyah Bustami yang awalnya memiliki jabatan di Paski, kini sudah mengundurkan diri dari kepengurusan Paski karena menjadi anggota DPD.Menurutnya, baik Denny Cagur maupun Komeng memiliki tugas yang lebih besar yang harus diemban oleh mereka. Makanya keduanya tidak bisa lagi menjadi pengurus di Paski. Namun, pengurus saat ini mendukung semua orang apa pun profesinya.
Namun, Denny Chandra kembali menegaskan bahwa Paski tidak boleh berpolitik, tetapi untuk anggota-anggotanya boleh. Hanya saja, untuk pengurusnya tidak boleh berpolitik dan terlibat politik praktis.
Untuk politisi Eko Hendro Purnomo atau Eko "Patrio" yang kini sebagai anggota DPR sudah bukan sebagai pengurus. Bahkan, ia tidak mempunyai hak untuk eksekusi atau bertindak sebagai eksekutor yang menentukan arah kebijakan di Paski.
"Untuk Eko, dia sudah bukan pengurus Paski lagi, dan tidak punya hal sebagai eksekutor," jelas Denny Chandra.
Sebelumnya, anggota Dewan Pembina PP Paski Indro Warkop menegaskan, AD/ART Paski melarang pengurus organisasi untuk berpolitik ataupun terlibat politik praktis.
"Terkait pernyataan Ketua Dewan Pembina Paski Agum Gumelar tadi bahwa selain menjadi komedian, silakan bekerja sesuai passion-nya di berbagai bidang. Namun, ada satu yang dia lupakan atau mungkin tidak tahu. Kita mempunyai AD/ART yang melarang pengurus untuk berpolitik ataupun terlibat politik praktis," katanya kepada Beritasatu.com saat perayaan HUT Paski ke-20 di Jakarta, Minggu (4/5/2025).
Sebetulnya, lanjut Indro, anggota Paski boleh atau dipersilakan berpolitik. Ini dalam arti setiap orang memang mempunyai hak untuk berpolitik, tetapi tidak yang berada di dalam Paski, terutama bagi pengurus.
"Hal ini jelas ada kerancuan dan menabrak AD/ART Paski yang berlaku. Namun, menurut saya itulah Indonesia," ungkap pemilik nama asli Indrodjojo Kusumonegoro.
Menurutnya, berpolitik di luar organisasi Paski silakan saja bagi anggota, tetapi tidak untuk pengurus karena jelas melanggar aturan yang berlaku. Jadi Indro melihat masalah ini sudah menjadi rancu.
"Harusnya mereka (komedian yang menjadi pengurus Paski sekaligus politisi) keluar dari kepengurusan organisasi seniman komedi. Mungkin saya begini karena penganut generasi orde lama kali ya," pungkas Indro.
Denny Cagur dan Komeng bukan lagi pengurus Paski karena telah mengundurkan diri.