Dharma Wiratama, 2 Juni 2025.
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, S.E., M.M., M.Tr.Opsla. memberikan pembekalan akhir kepada Perwira Siswa (Pasis) Pendidikan Reguler (Dikreg) Seskoal angkatan ke-63 TA 2025 bertempat di kelas gabungan gedung Samadikun Seskoal, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (2/6/25).
Setibanya di Seskoal, setelah menerima jajar kehormatan di depan gedung Jos Soedarso, Kasal langsung disambut oleh Wakil Komandan Seskoal Laksma TNI Agoeng MKS mewakili Komandan Seskoal Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo.
Pada saat pembekalan, Kasal memberikan penjelasan "Indonesia adalah negara yang besar dengan luas perairan yang melebihi daratan. Pertahanan laut yang tertuang pada UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, di dalam undang-undang tersebut membahas tentang menjaga kedaluatan negara untuk mempertahankan keutuhan wilayah dan melindungi keselamatan bangsa".
Lebih lanjut Kasal menjelaskan "Visi Pembangunan Postur TNI Angkatan Laut 2025-2044 yaitu mewujudkan TNI Angkatan Laut yang modern, berdaya gentar kawasan dan berproyeksi global. Modern berarti harus memiliki keunggulan personel, teknologi, Alutsista, manajemen dan organisasi. Berdaya gentar kawasan dalam artian TNI Angkatan Laut harus memiliki fire power yang tinggi dan pertahanan yang kuat sehingga menjamin deterrent effect. Berproyeksi global adalah kemampuan beroperasi jauh di luar perairan Indonesia untuk mendukung diplomasi maritim dan melindungi kepentingan nasional di luar negeri".
Pada kesempatan tersebut, Kasal menyampaikan "Berbagai pencapaian misi diplomasi yang telah berhasil dilaksanakan oleh TNI Angkatan Laut, di antaranya suksesnya pelaksanaan penyelenggaraan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK), pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palestina dangan KRI Dr. Radjiman Wedyodiningrat-992, misi perdamaian dunia di Lebanon Satgas Maritime Task Force (MTF), pelayaran muhibah dengan KRI Bima Suci ke berbagai negara di dunia, Satgas Port Visit Pasifik 2024 ke empat negara Pasifik dengan KRI WSH-991 seperti Solomon Island, Fiji, Vanuatu dan Papua New Guinea (PNG).