Lampu sein motor memiliki peran vital dalam keselamatan berkendara. Komponen ini berfungsi untuk memberi sinyal kepada pengguna jalan lain saat pengendara akan berbelok atau berpindah jalur.
Meski terlihat sederhana, keberadaan lampu sein yang bekerja dengan baik sangat penting untuk mencegah kecelakaan di jalan raya, baik untuk sepeda motor maupun kendaraan roda empat.
Sayangnya, masih banyak pengendara yang mengabaikan kondisi dan perawatan lampu sein motor. Padahal, kerusakan pada sistem ini bisa menimbulkan masalah serius saat berkendara, terutama di lalu lintas padat.
Berikut ini tujuh penyebab umum lampu sein motor tidak berfungsi dan cara mengatasinya.
Penyebab Lampu Sein Motor Mati
1. Saklar lampu sein bermasalah
Saklar berfungsi sebagai pemutus dan penghubung arus listrik ke lampu sein. Seiring waktu, komponen ini bisa terkena debu, air, atau mengalami keausan, sehingga mengganggu kinerjanya. Jika saklar rusak, lampu sein tidak akan menyala meski telah diaktifkan.
Cobalah gerakkan saklar ke posisi on dan off berulang kali. Jika tidak ada respons, bersihkan saklar dengan cairan pembersih kontak listrik. Jika tetap tidak berfungsi, sebaiknya ganti saklar dengan yang baru dan sesuai tipe motor.
2. Flasher rusak atau tidak berfungsi
Flasher adalah komponen yang mengatur kedipan lampu sein. Jika rusak, lampu bisa menyala terus-menerus tanpa berkedip, berkedip sangat cepat, atau tidak menyala sama sekali.
Periksa fisik flasher, terutama jika tidak ada respons saat saklar ditekan. Jika ditemukan kerusakan, segera ganti flasher dengan tipe yang sesuai spesifikasi kendaraan.
3. Bohlam atau kabel putus
Jika salah satu bohlam lampu sein mati, sistem kelistrikan bisa terganggu, apalagi bila rangkaian listriknya tersambung secara seri. Akibatnya, seluruh lampu sein bisa ikut mati.
Periksa semua bohlam dan kabel. Ganti bohlam yang putus, dan perbaiki atau ganti kabel yang rusak. Pastikan semua konektor tersambung dengan baik dan tidak longgar.
4. Aki lemah atau rusak
Aki motor merupakan sumber daya utama bagi sistem kelistrikan. Jika tegangan aki turun atau sudah melemah, lampu sein bisa mati total atau berkedip tidak normal (hyper-flashing).
Gunakan multimeter untuk mengecek tegangan aki. Pastikan berada di atas 12 volt. Jika kurang, isi ulang aki atau ganti jika kapasitasnya sudah tidak optimal.
5. Sekring terputus
Sekring bertugas melindungi sistem kelistrikan dari arus berlebih. Jika sekring lampu sein putus, maka arus listrik tidak bisa mengalir ke bohlam.
Periksa kotak sekring pada motor. Ganti sekring yang terbakar atau putus dengan sekring baru yang memiliki rating ampere yang sama agar sistem tetap aman.
BACA JUGA
Motor Terendam Banjir, Sebaiknya Jangan Lakukan 7 Hal Ini
6. Konektor atau kabel longgar
Getaran selama berkendara atau pemasangan yang kurang sempurna dapat menyebabkan konektor menjadi longgar. Akibatnya, aliran listrik ke lampu sein terputus secara tidak sengaja.
Periksa setiap konektor dan sambungan kabel. Pastikan semuanya terpasang kencang dan tidak korosi. Bersihkan bagian yang kotor dan ganti kabel jika terlihat aus.
7. Korsleting listrik
Korsleting terjadi akibat adanya hubungan langsung antara kabel positif dan negatif, atau kabel menyentuh bodi motor karena lapisan pelindungnya terkelupas.
Matikan mesin, lalu periksa kabel dan konektor untuk melihat tanda kerusakan seperti retakan atau korosi. Gunakan multimeter untuk mengecek kontinuitas kabel. Jika ditemukan bagian yang bermasalah, ganti dengan kabel baru sesuai spesifikasi.
Menjaga lampu sein motor dalam kondisi prima adalah langkah penting untuk keselamatan Anda dan pengguna jalan lain. Periksa secara berkala saklar, flasher, kabel, dan kondisi aki agar sistem lampu sein berfungsi maksimal. Jangan tunda perbaikan jika ditemukan gejala kerusakan, karena lampu sein merupakan salah satu alat komunikasi visual utama saat berkendara.
