Pasar kendaraan niaga di Indonesia hingga pertengahan 2025 masih tertekan akibat turunnya harga komoditas yang membuat sektor pertambangan lesu. Meski demikian, Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) tetap optimistis dengan fokus pada sektor yang masih menunjukkan pertumbuhan, seperti distribusi, pertanian (agriculture), dan penyimpanan (storage).
Head of Communication Management Division IAMI, Puti Annisa Moeloek menyampaikan, penjualan kendaraan niaga secara keseluruhan memang menurun. Namun, ada tanda-tanda pemulihan sejak Juni hingga Juli 2025. Hal ini membuat Isuzu yakin target pangsa pasar atau market share di segmen kendaraan niaga bisa tercapai.
“Target kami, untuk market share tahun ini di angka 30%," kata Puti Annisa Moeloek.Annisa menuturkan, meski pertambangan masih lesu, sejumlah sektor lain justru masih menjanjikan.
"Saat pasar kendaraan komersial sedang lesu, yang pasti kita melihat segmen-segmen lain yang masih bergulir. Industri seperti distribusi, agriculture, storage, itu masih berjalan dan masih akan berkembang pada semester II 2025. Jadi, memang kita akan lebih banyak bermain di segmen itu ya," katanya.
Isuzu sendiri dikenal memiliki lini kendaraan komersial yang luas, mulai dari Isuzu Traga di kelas medium pikap, light truck, medium truck, hingga bus medium yang digunakan sebagai armada TransJakarta.
“Dari yang kecil sampai yang besar, kita punya semua. Isuzu juga dikenal karena keiritannya,” ujar Annisa.
Selain menawarkan produk yang efisien, Isuzu juga mengedepankan layanan purna jual sebagai strategi utama. Annisa menegaskan, kebutuhan kendaraan komersial berbeda dengan kendaraan penumpang karena dipakai setiap hari untuk operasional.
“Yang terpenting adalah perawatan yang cepat, efektif, dan ketersediaan suku cadang. Inilah yang terus kami tingkatkan. Makanya di GIIAS 2025, kami juga menempatkan layanan purna jual sebagai sorotan utama,” ungkapnya.
Dengan strategi yang menitikberatkan pada sektor distribusi, pertanian, serta layanan purna jual, Annisa yakin Isuzu mampu mempertahankan pertumbuhan di tengah tantangan pasar kendaraan niaga yang masih melambat.