Tim basket Pelita Jaya Jakarta membungkam Satria Muda Jakarta lewat kemenangan besar 92-58 dalam laga semifinal Indonesian Basketball League (IBL) 2025 yang digelar di GOR Soemantri Brodjonegoro Jakarta, Sabtu (112/7/2025) yang memaksa laga ketiga dimainkan untuk menentukan peraih tiket final.
Pelita Jaya Jakarta menjawab keraguan pada gim pertama semifinal IBL 2025 dengan bold statement. Tim yang identik dengan warna oranye tersebut melumat Satria Muda Pertamina Jakarta pada gim kedua.
Di GOR Soemantri yang padat dan riuh dengan sorakan penonton, Pelita Jaya menyembuhkan luka pada gim pertama. Setelah kalah telak dengan selisih 20 poin dari Satria Muda Pertamina Jakarta di gim pertama, banyak yang mengira sang juara bertahan mulai goyah.
Akan tetapi, Pelita Jaya membuktikan bahwa tim dengan mental juara tak pernah menyerah diam-diam. Muhammad Arighi dan kawan-kawan membalas dengan kemenangan lebih kejam, yakni dengan selisih lebih dari 30 poin.
Bukan hanya skor, tetapi sebuah pernyataan keras bahwa Pelita Jaya tetap tak bisa diremehkan. Takhta sebagai juara bertahan tak akan diberikan begitu saja dengan mudah.
Dari kuarter pertama hingga akhir, Pelita Jaya bermain seperti tim yang disulut harga diri. Tekanan tinggi, tembakan akurat, dan pertahanan yang nyaris tanpa celah membuat Satria Muda Pertamina Jakarta kehilangan arah. Pelita Jaya tak memberi ruang, tak memberi napas. Semua dibayar lunas.
KJ McDaniels yang tak berbicara banyak di gim pertama membalas dengan raihan 15 poin dan 11 rebound. Sama halnya dengan Agassi Goantara yang memberi kontribusi 17 poin pada gim kedua ini.
Satria Muda Pertamina Jakarta mungkin sempat merasa setengah langkah lagi ke final. Namun, Pelita Jaya menutup jalan itu dengan tegas. Laga ini belum selesai. Seri ini belum milik siapa pun. Dan peluit akhir di GOR Soemantri jadi penanda bahwa semifinal klasik ini masih menyimpan bara untuk satu pertandingan lagi.
Gim ketiga yang akan berlangsung di GOR Soemantri, Minggu (13/7/2025) akan jadi panggung penentuan. Di sana, bukan hanya teknik dan strategi yang berbicara. Namun juga keberanian, nyali, dan siapa yang paling siap menaruh segalanya di lapangan.