Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali mengalami erupsi hebat

Sabtu, 02 Agustus 2025 | Agustus 02, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-01T21:01:03Z

  Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali mengalami erupsi hebat pada Jumat (1/8/2025) pukul 20.48 Wita. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut letusan tersebut dipicu oleh akumulasi gas vulkanik yang terperangkap selama dua minggu terakhir.



“Berdasarkan pemantauan kami, terjadi peningkatan signifikan aktivitas gempa vulkanik yang mengindikasikan pergerakan magma menuju permukaan,” ungkap Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam laporan resmi yang diterima di Labuan Bajo, dikutip dari Antara.

Wafid menyebut, kolom abu hasil letusan menjulang hingga 10.000 meter di atas puncak gunung. Material letusan tersebar ke berbagai arah, bahkan lontaran material pijar mencapai jarak 3–4 kilometer dari kawah.

Ia menjelaskan, sejak pukul 18.00 hingga 20.00 Wita terjadi lonjakan aktivitas kegempaan yang kemudian diikuti oleh erupsi eksplosif pada pukul 20.48 Wita. Letusan ini tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi selama 3 menit 40 detik.

Sebelum letusan terjadi, masyarakat telah menerima peringatan dini dari pihak terkait.

Dalam periode pengamatan tersebut, kondisi gunung terlihat jelas meski sesekali tertutup kabut tebal. Asap berwarna putih teramati keluar dari kawah utama dengan intensitas tipis hingga sedang, setinggi 100-500 meter. Cuaca bervariasi dari cerah hingga hujan ringan dengan suhu udara berkisar antara 19-26 derajat celsius dan arah angin menuju utara, timur laut, barat daya, barat, serta barat laut.

Melalui analisis visual dan instrumental, Badan Geologi menyatakan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki masih sangat tinggi. Oleh karena itu, status gunung tetap berada di Level IV atau “Awas”.

Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 kilometer dari pusat erupsi serta dalam radius sektoral 7 kilometer ke arah barat daya dan timur laut.

“Kami mengimbau masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah,” tegas Wafid. Ia juga meminta masyarakat agar tidak menyebarkan atau mempercayai informasi yang tidak bersumber dari otoritas resmi.

Selain itu, warga yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki diingatkan untuk mewaspadai potensi banjir lahar jika terjadi hujan lebat. Wilayah yang rawan terdampak antara lain Nawakote, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, dan Nurabelen.

“Bagi warga yang terdampak hujan abu, disarankan menggunakan masker atau penutup mulut dan hidung untuk melindungi saluran pernapasan,” tambahnya.

×
Berita Terbaru Update