Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengakui adanya ketidaksesuaian antara harga dan kualitas beras di pasaran yang memicu polemik terkait dugaan praktik beras oplosan

Jumat, 08 Agustus 2025 | Agustus 08, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-07T19:03:33Z

 Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengakui adanya ketidaksesuaian antara harga dan kualitas beras di pasaran yang memicu polemik terkait dugaan praktik beras oplosan. Meski demikian, Amran justru merasa senang karena penjualan beras di pasar tradisional mengalami peningkatan.



Amran menyebut peningkatan penjualan ini terjadi karena masyarakat mulai beralih dari pola belanja sebelumnya. Menurutnya, hal tersebut menjadi indikasi bahwa masyarakat kini lebih memilih membeli beras setelah melihat langsung kualitasnya di pasar.

"Ada yang menarik, kami mendapatkan informasi bahwasanya penjualan (beras) di pasar tradisional meningkat. Karena beralih, karena masyarakat bisa melihat langsung, ini menarik dan sangat bagus didorong," ujar Amran seusai pertemuan dengan menteri pertanian Selandia Baru, Kamis (7/8/2025).

Ia menilai tren peningkatan pembelian di pasar tradisional patut diapresiasi karena berdampak positif terhadap perekonomian rakyat kecil.

"Kenapa bagus didorong? Mendorong ekonomi kerakyatan, meningkatkan ekonomi pedagang-pedagang kecil. Itu sangat menarik dan perlu dicermati, itu bagus," kata Amran.

Lebih lanjut, Amran menjelaskan bahwa persoalan utama dalam tata niaga beras saat ini terletak pada kualitas yang tidak sesuai dengan klasifikasi harga. Ia menyebut adanya ketidaksesuaian kadar beras patah (broken rice) pada produk beras yang dijual sebagai medium maupun premium.

"Jadi saya ulangi lagi, kalau medium itu broken-nya 25%, kalau premium itu maksimal 15%. Tetapi kita lihat saat dicek, broken-nya ada yang sampai 40%, ada 50%," ungkapnya.

Amran juga mengimbau masyarakat agar tidak khawatir dalam membeli beras di pasaran. Ia menegaskan bahwa seluruh beras yang beredar tetap aman untuk dikonsumsi, meski harganya belum sebanding dengan kualitas yang ditawarkan.

"Semua beras itu aman dikonsumsi, baik kok. Hanya saja, harganya terlalu tinggi dibandingkan kualitasnya. Itu saja," jelas Amran.

×
Berita Terbaru Update