-->

Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Thailand menuduh Kamboja menanam ranjau antipersonel PMN-2

Sabtu, 30 Agustus 2025 | Agustus 30, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-29T21:57:28Z

 


 Thailand menuduh Kamboja menanam ranjau antipersonel PMN-2 di wilayah perbatasan yang disengketakan hingga melukai empat tentaranya. Namun, pemerintah Kamboja membantah tuduhan tersebut.

Dalam pernyataan resmi Daerah Militer ke-2 Angkatan Darat Thailand, insiden terjadi pada Rabu (27/8/2025) pukul 15.45 waktu setempat, saat patroli di dekat Kuil Ta Kwai, Distrik Phanom Dong Rak, Provinsi Surin. Seorang tentara menginjak ranjau dan mengalami luka parah pada bagian kaki, sementara tiga lainnya menderita luka ringan.

Militer Thailand menegaskan, tindakan ini menunjukkan pelanggaran Kamboja terhadap komitmen gencatan senjata yang telah disepakati dalam pertemuan Komite Perbatasan Bersama (GBC) dan Komite Perbatasan Regional (RBC).

Sebelumnya, pasukan Thailand mengklaim telah dua kali menemukan upaya penanaman ranjau PMN-2 oleh Kamboja. Pada 21 Agustus 2025, sebuah ranjau ditemukan di antara pagar kawat berduri. Keesokan harinya, tiga ranjau dilemparkan melewati pagar ke area yang diklaim sebagai wilayah Thailand.

Bangkok juga menuding Phnom Penh melanggar Konvensi Ottawa, perjanjian internasional yang melarang penggunaan, penyimpanan, produksi, dan transfer ranjau antipersonel. Thailand dan Kamboja sama-sama menjadi pihak dalam konvensi tersebut.

“Ranjau PMN-2 yang ditemukan merupakan buatan baru, bukan sisa lama. Itu bukti pelanggaran gencatan senjata,” tegas juru bicara militer Thailand, Winthai Suwaree.

Namun, Otoritas Aksi Ranjau Kamboja (CMAA) membantah tuduhan tersebut. Mereka menyatakan ledakan berasal dari ranjau sisa konflik masa lalu, bukan yang baru ditanam.

×
Berita Terbaru Update