Harga minyak mentah pada pekan ini mengalami penurunan, lantaran langkah Organisasi Pengekspor Minyak (OPEC) beserta rekanan mereka yang tergabung dalam OPEC+ berencana untuk meningkatkan produksinya.
Kenaikan produksi ditambah dengan tingginya pasokan minyak di Amerika Serikat (AS) telah menekan harga minyak.
Berikut harga minyak mentah sepekan ini:Senin (1/9/2025)
Sentimen peningkatan produksi minyak global dan dampak tarif impor AS menekan harga, meskipun pasar tetap khawatir terhadap gangguan pasokan akibat serangan udara Rusia-Ukraina.
Minyak mentah Brent turun 12 sen atau 0,18% menjadi US$ 67,36 per barel. Sementara itu, minyak mentah WTI Amerika Serikat terkoreksi 13 sen atau 0,2% ke posisi US$ 63,88 per barel. Aktivitas perdagangan diperkirakan sepi karena libur bank di AS.
Selasa (2/8/2025)
Harga minyak naik karena kekhawatiran gangguan pasokan meningkat di tengah konflik yang kian memanas antara Rusia dan Ukraina.
Minyak mentah Brent naik 40 sen atau 0,59% menjadi US$ 68,55 per barel, sementara minyak mentah WTI AS berada di US$ 65,06 per barel, naik US$ 1,05 atau 1,64%. Harga minyak berjangka WTI tidak berubah pada perdagangan sebelumnya karena libur Hari Buruh di AS.
Rabu (3/8/2025)
Harga minyak mentah dunia ditutup menguat lebih dari 1%. Kenaikan ini terjadi setelah AS menerapkan sanksi baru yang menargetkan pendapatan minyak Iran, sekaligus menjelang pertemuan penting OPEC+ akhir pekan ini.
Mengutip Reuters, harga minyak Brent naik US$ 0,99 atau 1,45% ke level US$ 69,14 per barel. Sementara itu, WTI melonjak US$ 1,58 atau 2,47% menjadi US$ 65,59 per barel, setelah sehari sebelumnya pasar tutup karena libur Hari Buruh di AS.Kamis (4/8/2025)
Harga minyak merosot melanjutkan penurunan lebih dari 2% dari sesi sebelumnya, karena investor menunggu pertemuan OPEC+ akhir pekan. Para produsen diperkirakan akan mempertimbangkan peningkatan target produksi lebih lanjut.
Minyak mentah Brent turun 43 sen atau 0,6% menjadi US$ 67,17 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate milik AS turun 44 sen atau 0,7% menjadi US$ 63,53 per barel.
Jumat (5/8/2025)
Harga minyak kembali melemah pada awal perdagangan, mencatat penurunan untuk hari ketiga berturut-turut. Investor menunggu hasil pertemuan OPEC+ akhir pekan ini yang diperkirakan membahas potensi kenaikan produksi.
Minyak mentah Brent berjangka turun 23 sen atau 0,3% menjadi US$ 66,77 per barel. Sementara itu, minyak mentah WTI turun 19 sen atau 0,3% menjadi US$ 63,29 per barel.
Sabtu (6/8/2025)
Harga minyak mentah dunia turun pada Jumat (5/9/2025) menyusul laporan tenaga kerja AS yang lemah, sehingga memicu kekhawatiran turunnya permintaan energi. Di sisi lain, pasokan diperkirakan semakin meningkat menjelang pertemuan negara-negara OPEC dan sekutunya atau OPEC+.
Dilansir dari Reuters, Harga minyak mentah Brent ditutup pada level US$ 65,50 per barel, turun US$ 1,49 atau 2,22%. Sementara itu, minyak mentah WTI AS berakhir pada level US$ 61,87, turun US$ 1,61 atau 2,54%.