Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa melaporkan neraca perdagangan kumulatif mengalami peningkatan luar biasa. Neraca perdagangan kumulatif periode Januari-Agustus 2025 meningkat 52,3% dibandingkan periode Januari-Agustus 2024.
"Neraca perdagangan kumulatif artinya Januari sampai Agustus tahun 2025 dibanding 2024 tumbuhnya 52,3%, ini pertumbuhan yang amat spektakuler," ujar Menkeu Purbaya dalam konferensi pers APBN Kinerja dan Fakta (KiTa) di kantor Kementerian Keuangan, Senin (22/9/2025).
Dia melanjutkan, meski kenaikan disebut-sebut karena rencana terkait tarif, Purbaya tetap melihat hal itu sebagai peningkatan. Adapun surplus neraca perdagangan kumulatif dipengaruhi oleh meningkatnya surplus neraca perdagangan nonmigas di tengah penurunan defisit neraca perdagangan migas.
"Namun kalau saya lihat tetap saja tumbuh, ini menunjukkan bahwa globalnya enggak jelek-jelek amat, Anda lihat itu tumbuh 52,3%. Jadi sekarang kita tinggal fokus menjaga domestiknya seperti apa," lanjut Purbaya.
Dalam kesempatan yang sama, Menkeu Purbaya juga mengungkapkan kinerja ekspor mengalami peningkatan. Hal ini ditopang sektor industri pengolahan, terutama komoditas logam dasar seperti nikel dan tembaga.
"Sejalan dengan upaya hilirisasi mineral, akumulasi ekspor year to date hingga Agustus 2025 tumbuh 7,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Menkeu Purbaya.
