Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Perum Bulog menegaskan stok beras hasil impor tahun 2024 yang masih tersisa hingga kini tetap terjaga mutunya berkat perawatan gudang

Minggu, 07 September 2025 | September 07, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-06T18:18:50Z

 



Perum Bulog menegaskan stok beras hasil impor tahun 2024 yang masih tersisa hingga kini tetap terjaga mutunya berkat perawatan gudang yang dijalankan sesuai prosedur standar.

Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyampaikan masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kualitas beras tersebut karena layak dikonsumsi.

“Stok beras di gudang kami, termasuk yang berasal dari tahun 2024, dirawat secara rutin setiap hari. Setelah melalui proses pembersihan dan menggunakan mesin pemilah modern, hasilnya tetap baik,” ujar Rizal seperti dilansir dari Antara, Sabtu (6/9/2025).Dia menjelaskan, Bulog secara konsisten melakukan pemeriksaan harian, mingguan, bulanan hingga triwulanan untuk menjaga kualitas beras selama masa penyimpanan. Proses perawatan meliputi pengecekan awal saat masuk gudang, pemeriksaan berkala, menjaga sanitasi, penyemprotan, hingga fumigasi apabila terindikasi serangan hama.

“Pada prinsipnya, selama beras dirawat dengan baik, masa simpannya bisa panjang. Kami memiliki jadwal pemeliharaan harian, mingguan, bulanan, triwulanan bahkan semesteran,” jelasnya.

Menurutnya, Bulog menerapkan sistem first in, first out (Fifo) dan first expiredfirst out (Fefo), dengan tetap mempertimbangkan kondisi nyata kualitas beras. Rizal mencontohkan, ada beras baru masuk gudang tetapi lebih cepat rusak, seperti cepat menguning karena proses panen tidak sempurna.k

“Kadang beras dipanen belum kering betul, lalu dipaksa masuk penggilingan dan pengering. Akibatnya ketika tiba di gudang kami warnanya cepat berubah kuning,” ujarnya.

Atas kondisi tersebut, Bulog menggunakan prinsip prioritas penyaluran. Jika ditemukan penurunan mutu, dilakukan tindakan seperti fumigasi ulang, pemisahan, hingga pengolahan kembali dengan mesin pemilah agar hanya beras layak konsumsi yang didistribusikan.

Rizal menambahkan, beras yang tidak layak konsumsi tidak dibuang begitu saja, melainkan dialihkan untuk kebutuhan industri, misalnya pakan ternak. “Beras yang sudah dipisahkan akan dilokalisir dan digunakan sebagai bahan pakan, jadi tidak terbuang percuma,” katanya.

Bulog memastikan penyediaan beras mengikuti penugasan pemerintah, baik beras medium dengan tingkat pecah maksimal 25% maupun beras premium dengan pecah maksimal 15%.

Kapasitas gudang Bulog di Jakarta tercatat 355.200 ton, tersebar di 74 lokasi dengan kapasitas masing-masing sekitar 3.000 ton. Stok yang ada merupakan bagian dari cadangan beras pemerintah (CBP) sebesar 3,9 juta ton, di mana sekitar 2,95 juta ton atau 75% berasal dari pengadaan dalam negeri, sedangkan sisanya hasil impor tahun 2024.

...

“Stok beras di gudang kami, termasuk yang berasal dari tahun 2024, dirawat secara rutin setiap hari. Setelah melalui proses pembersihan dan menggunakan mesin pemilah modern, hasilnya tetap baik,” ujar Rizal seperti dilansir dari Antara, Sabtu (6/9/2025).

×
Berita Terbaru Update