CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon blak-blakan mengatakan kebangkrutan di pasar otomotif Amerika Serikat (AS) merupakan sinyal jelas dalam lebih sepuluh tahun atau satu dekade terakhir ini standar pinjaman korporasi di AS sudah terlalu longgar.
Pernyataan pimpinan bank AS dengan aset terbesar pada Selasa (14/10/2025) tersebut merujuk pada kebangkrutan perusahaan suku cadang mobil First Brands dan pemberi pinjaman mobil subprime Tricolor Holdings baru-baru ini.
"Kita mengalami pasar kredit yang bullish (menggambarkan kondisi pasar atau investor yang optimis bahwa harga aset akan naik) selama hampir berapa tahun, sejak 2010 atau 2012? Itu sudah sekitar 14 tahun yang lalu," kata Dimon pada awak media, dikutip dari CNBC, Kamis (16/10/2025).
Dimon menegaskan, situasi ini menjadi tanda-tanda awal bahwa mungkin ada kelebihan dana di luar sana.
“Jika kita (AS) mengalami penurunan ekonomi, kita akan melihat lebih banyak masalah kredit,” tegasnya.
Kebangkrutan First Brands dan Tricolor Holdings, disebut Dimon hanya setitik kecil dari kemungkinan kebangkrutan perusahaan yang lebih banyak lagi.
"Ketika Anda melihat satu ‘kecoak’ maka kemungkinan besar sebetulnya ada lebih banyak lagi. Semua orang sebelumnya harus diperingatkan tentang hal ini,” tandas Dimon.
Kedua kebangkrutan tersebut telah memicu kekhawatiran tentang risiko tersembunyi yang terlibat ketika bank-bank seperti JPMorgan, Jefferies dan Fifth Third memberikan pembiayaan kepada perusahaan swasta.
Kegagalan perusahaan otomotif yang terjadi di tengah tekanan pada rantai pasokan internasional akibat eskalasi tarif Presiden AS Donald Trump disebut telah menjerat sejumlah bank, seperti bank investasi Jefferies dan bank regional Fifth Third yang pada akhirnya berdampak pada perekonomian AS.