Psikolog pendidikan, pengembangan diri sekaligus career coach Arienda Anggraini mengungkapkan ada sejumlah hal yang sebaiknya dihindari ketika memutuskan ingin beralih profesi atau berganti pekerjaan.
“Ketika memutuskan alih profesi bukan karena emosi sesaat, misalnya karena lelah dengan pekerjaan sekarang, lingkungan kerjanya kurang nyaman atau stuck pada pekerjaan yang sama dalam waktu lama dan merasa tak berkembang,” kata Arienda mengutip Antara, Sabtu (8/11/2015).Selain itu, ia menegaskan hindari ingin berpindah haluan karier hanya karena iri melihat bidang pekerjaan yang digeluti oleh orang lain.
“Jangan karena fear of missing out alias FOMO melihat pekerjaan atau profesi orang lain terlihat lebih ‘hijau’,” tegasnya.
Arienda menyarankan pentingnya refleksi diri sebelum menjajal karier baru, karena saat memilih karier baru, setiap orang harus mengetahui apakah profesi tersebut sesuai dengan minat dan tujuan hidupnya.
“Seseorang akan lebih bisa bertahan lama dalam satu profesi atau karier karena memang sesuai minat dan menemukan makna hidup saat menjalani pekerjaannya,” ungkap Arienda.
Menurut Arienda, setiap profesi memiliki tantangan, sehingga setiap orang perlu memiliki motivasi untuk kembali bangkit ketika mulai merasa lelah atau bosan. Ia menekankan pentingnya memahami tujuan pribadi sebelum memulai karier baru.
Selain itu, keterampilan yang dimiliki saat ini harus disesuaikan dengan keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan baru tersebut. Baik itu soft skill maupun hard skill, karena setiap pekerjaan punya gaya dan tuntutan yang berbeda.
Ia menekankan pentingnya mempelajari karier atau profesi baru secara menyeluruh, termasuk aspek finansial, peluang karier jangka panjang, bahkan hingga ke hal sederhana seperti bagaimana sehari-hari mencapai lokasi tempat bekerja.
“Pelajari baik-baik karier atau profesi baru yang ingin dituju dari sisi finansial, peluang karier jangka panjangnya, sampai ke aspek lokasi kerja misalnya akan berpindah-pindah atau enggak,” tandasnya.