Jelang undian Piala Dunia 2026, seluruh negara peserta
menunggu dengan penuh ketegangan untuk mengetahui seberapa berat jalur yang
harus mereka tempuh jika ingin melaju hingga fase akhir turnamen.
Untuk pertama kalinya, ajang ini akan digelar dengan format
baru di mana jumlah peserta bertambah
menjadi 48 tim dari sebelumnya 32, dengan satu babak tambahan yang membuat
kompetisi berlangsung selama rekor 39 hari. Piala Dunia edisi ini juga akan
digelar di tiga negara, Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada, yang belum pernah
terjadi sebelumnya.
Argentina, sebagai juara bertahan, tetap menjadi favorit.
Turnamen ini juga berpotensi menjadi penampilan terakhir Lionel Messi bersama
La Albiceleste. Spanyol dengan generasi emas barunya diprediksi menjadi lawan yang
sulit, sementara Inggris tampil sempurna di kualifikasi dengan menyapu bersih
kemenangan tanpa kebobolan. Prancis, Jerman, dan Belanda pun datang dengan
pengalaman besar untuk menghindari tersingkir lebih awal.
Flashscore, Rabu (3/12/2025) juga mencatat ada sejarah baru
pada Piala Dunia 2026 di mana terdapat empat negara akan tampil di Piala Dunia
untuk pertama kalinya. Keempatnya adalah Curacao, Cape Verde, Yordania, dan
Uzbekistan.
Curacao lolos usai bermain imbang tanpa gol melawan Jamaika.
Dengan populasi hanya sekitar 150.000 jiwa, mereka menjadi negara terkecil yang
pernah tampil di turnamen ini. Tim tersebut dilatih Dick Advocaat, yang pada
usia 78 tahun akan menjadi pelatih tertua dalam sejarah Piala Dunia.
Cape Verde, Yordania, dan Uzbekistan juga akan menjalani
debut. Mereka diharapkan membawa warna baru dalam turnamen yang menjadi pesta
sepak bola terbesar dunia. Namun yang menarik adalah negara-negara kuda hitam
yang berpotensi mengejutkan jika beruntung dalam proses undian grup.
Berikut ini adalah tim-tim dari beberapa negara di dunia
yang diyakini jadi kuda hitam pada Piala Dunia 2026 versi Flashscore.
Norwegia
Performa Norwegia di kualifikasi sebenarnya impresif, meski
tidak mendapat sorotan sebesar yang pantas mereka terima. Berada satu grup dengan Italia, Norwegia
memastikan tiket ke putaran final dengan kemenangan besar 4-1. Ini menjadi
kelolosan pertama mereka dalam 28 tahun. Dipimpin Erling Haaland, Norwegia
tampil dominan dan mampu mengatasi seluruh lawan yang mereka hadapi.
Sama seperti Inggris, Norwegia menyapu bersih delapan
pertandingan kualifikasi. Namun yang mencolok, mereka mencetak 37 gol,
terbanyak di antara seluruh peserta kualifikasi zona Eropa. Haaland menjadi
mesin gol dengan torehan 16 gol dalam delapan pertandingan, menjadikannya
pencetak gol terbanyak dari seluruh benua.
Meski demikian, Norwegia bukan tim satu pemain. Alexander
Sorloth dan Jorgen Strand Larsen menjadi ancaman tambahan di lini depan.
Antonio Nusa muncul sebagai salah satu talenta muda paling menjanjikan di
dunia, sementara Oscar Bobb turut memberi kreativitas.
Jika fit, Martin Odegaard akan menjadi pusat kreativitas
tim, mengalirkan serangan dari lini tengah dengan peran krusial. Di belakang,
Julian Ryerson dan Kristoffer Ajer menjaga stabilitas pertahanan, sementara
Sander Berge menjadi poros kuat di lini tengah.
Ekuador
Di zona Amerika Selatan, Brasil yang finis di posisi kelima
beruntung karena format Piala Dunia diperluas; hasil itu mungkin tidak cukup
pada format lama. Tim asuhan Carlo Ancelotti itu tetap membutuhkan penampilan
besar dari pemain seperti Vinicius Junior dan Estevao untuk kembali dianggap
sebagai kandidat juara.
Namun Ekuador dan Kolombia, yang finis di atas Brasil,
menjalani kualifikasi yang juga patut diperhitungkan. Ekuador hanya kebobolan
lima gol dari 18 laga, berkat keberadaan Moises Caicedo, yang dianggap sebagai
salah satu gelandang bertahan terbaik dunia, dan trio bek solid Piero Hincapie,
Willian Pacho, dan Joel Ordonez. Meski produktivitas gol mereka rendah, La Tri
menjadi lawan yang sangat sulit ditembus dan kerap diremehkan.
Kolombia dan Uruguay Kolombia mengakhiri kualifikasi dengan
satu poin di bawah Ekuador, tetapi mencetak dua kali lipat gol mereka. Dari
sisi menyerang, mereka memadukan pemain berpengalaman seperti James Rodriguez
dengan bintang-bintang yang sedang dalam performa terbaik namun belum pernah
tampil di Piala Dunia. Luis Diaz menjadi ancaman utama, didukung Jhon Duran,
Jhon Arias, dan Richard Rios.
Uruguay yang ditangani Marcelo Bielsa juga tidak bisa
diabaikan. Pada usia 70 tahun, Piala Dunia ini bisa menjadi panggung
terakhirnya. Meski perjalanan kualifikasi mereka naik turun, Uruguay
mengumpulkan jumlah poin yang sama (28 poin) dengan Kolombia, Brasil, dan
Paraguay.
Dengan nama-nama seperti Ronald Araujo, Jose Maria Gimenez,
Manuel Ugarte, dan Giorgian de Arrascaeta, Uruguay memiliki salah satu tulang
punggung tim terkuat di turnamen.
Akhirnya, waktu yang akan menentukan apakah negara-negara
ini mampu mengancam para favorit. Namun satu hal pasti, Piala Dunia 2026
menawarkan salah satu edisi paling menarik yang pernah ada.