Periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi momen yang
dinantikan banyak orang untuk berlibur bersama keluarga dan sahabat.
Bagi perantau yang berencana mudik, persiapan perjalanan
menjadi hal yang tidak bisa diabaikan, terutama dalam menerapkan tips atau tip
mengemudi saat hujan agar perjalanan tetap aman.
Selain menjaga kondisi tubuh, kesiapan kendaraan juga
menjadi faktor penting, terlebih saat cuaca tidak menentu dan intensitas hujan
cenderung meningkat.
Musim hujan yang berlangsung cukup ekstrem di sejumlah
wilayah membuat tantangan mudik semakin besar. Jalanan yang licin, genangan
air, serta jarak pandang yang terbatas menuntut kewaspadaan ekstra dari setiap
pengemudi.
Oleh karena itu, memahami dan menerapkan tips mengemudi yang
tepat saat hujan deras sangat penting, khususnya bagi pengendara yang melintasi
jalur mudik dengan jarak tempuh panjang.
Tips Mengemudi Saat Hujan Deras
1. Cek bagian vital kendaraan sebelum berangkat
Sebelum memasuki jalan tol atau jalur arteri, pastikan
kendaraan benar-benar dalam kondisi prima dan siap menghadapi cuaca basah.
Pemeriksaan awal ini dapat mengurangi risiko kecelakaan akibat kegagalan fungsi
kendaraan di tengah perjalanan.
Kondisi ban harus diperhatikan secara saksama, terutama alur
atau tapaknya. Ban yang sudah aus atau gundul akan kehilangan daya cengkeram
pada aspal basah, sehingga meningkatkan risiko tergelincir.
Selain itu, tekanan angin ban juga perlu disesuaikan dengan
standar pabrikan agar stabilitas kendaraan tetap terjaga. Wiper juga menjadi
komponen penting lainnya yang sering diabaikan.
Pastikan karet wiper masih lentur dan mampu menyapu air
secara merata tanpa meninggalkan bekas. Wiper yang tidak optimal dapat
mengganggu pandangan dan memperbesar risiko kecelakaan.
Lampu kendaraan juga wajib diperiksa sebelum berangkat.
Pastikan lampu utama, lampu rem, lampu sein, serta lampu belakang berfungsi
dengan baik.
Penerangan yang optimal membantu pengemudi melihat kondisi
jalan sekaligus membuat kendaraan mudah terlihat oleh pengguna jalan lain.
2. Kurangi kecepatan dan jaga jarak aman
Saat hujan turun, permukaan jalan menjadi licin akibat campuran air, debu, dan sisa oli. Kondisi ini membuat daya cengkeram ban berkurang sehingga pengemudi perlu menyesuaikan cara berkendara.
Mengurangi kecepatan menjadi langkah paling aman saat hujan. Berkendara dengan kecepatan lebih rendah memberi pengemudi waktu reaksi yang lebih panjang dan kontrol kendaraan yang lebih baik. Hindari memaksakan kecepatan normal seperti saat kondisi jalan kering.
Selain itu, jarak aman dengan kendaraan di depan harus diperlebar. Jika pada kondisi normal jarak aman sekitar tiga detik, maka saat hujan disarankan menambahnya menjadi empat hingga lima detik.
Jarak ini memberikan ruang pengereman yang lebih panjang
karena sistem rem bekerja kurang optimal di jalan basah. Semakin deras hujan
yang turun, semakin jauh pula jarak aman yang perlu dijaga.
3. Jangan gunakan lampu hazard saat hujan
Masih banyak pengemudi yang menyalakan lampu hazard saat
hujan deras dengan alasan agar lebih terlihat. Padahal, kebiasaan ini justru
dinilai berbahaya oleh pakar keselamatan dan Dinas Perhubungan.
Penggunaan lampu hazard dapat membingungkan pengemudi di
belakang karena mereka tidak dapat mengetahui kapan kendaraan akan berbelok
atau berpindah lajur. Selain itu, kedipan lampu hazard berpotensi menyilaukan
dan mengganggu konsentrasi pengendara lain.
Solusi yang tepat adalah menyalakan lampu utama dengan sorot
rendah (low beam) atau lampu kabut (fog lamp) jika tersedia. Lampu-lampu
tersebut sudah cukup untuk menandakan keberadaan kendaraan tanpa membahayakan
pengguna jalan lain.
Lampu hazard sebaiknya hanya digunakan saat kendaraan
berhenti darurat, misalnya di bahu jalan karena mengalami gangguan.
4. Waspada terhadap bahaya aquaplaning
Aquaplaning merupakan kondisi berbahaya saat ban kehilangan
kontak langsung dengan permukaan aspal akibat lapisan air. Dalam situasi ini,
kendaraan bisa terasa melayang dan sulit dikendalikan, terutama saat melaju dengan
kecepatan tinggi.
Untuk menghindari aquaplaning, pengemudi sebaiknya tidak
menerjang genangan air dengan kecepatan tinggi. Jika kendaraan mengalami
aquaplaning, tetaplah tenang dan hindari menginjak rem secara mendadak.
Lepaskan pedal gas secara perlahan dan jaga setir tetap
lurus hingga ban kembali mendapatkan traksi pada permukaan jalan.
Keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama. Jika hujan
turun sangat lebat hingga jarak pandang kurang dari 10 meter, atau angin
kencang membuat kendaraan terasa tidak stabil, sebaiknya segera menepi ke rest
area terdekat.
Hindari berhenti di bahu jalan kecuali dalam kondisi
darurat, seperti kendaraan mogok, karena risiko tertabrak dari belakang sangat
tinggi saat visibilitas menurun.
Gunakan waktu berhenti untuk beristirahat sejenak dan
menunggu kondisi cuaca membaik. Langkah ini jauh lebih aman dibandingkan
memaksakan perjalanan dalam kondisi berbahaya.
Dengan menerapkan berbagai tips mengemudi saat hujan di
atas, perjalanan mudik Nataru 2025/2026 dapat berlangsung lebih aman dan
nyaman. Tetaplah berkendara dengan tenang dan penuh kehati-hatian, tanpa perlu
memacu kendaraan demi sampai lebih cepat.