Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dijadwalkan bertemu
Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Florida, Amerika Serikat, pada Minggu
(28/12/2025), dalam upaya mengakhiri perang Ukraina–Rusia.
Dalam pertemuan yang digelar di kediaman Trump, Mar-a-Lago,
keduanya akan membahas rencana perdamaian terbaru yang dimediasi Amerika
Serikat, serta proposal terpisah terkait jaminan keamanan bagi Ukraina.
Namun, rencana damai tersebut hingga kini belum mendapat
dukungan dari Moskow. Pertemuan ini juga berlangsung di tengah eskalasi
serangan Rusia terhadap Kyiv pada akhir pekan.
“Ini adalah bukti bahwa mereka (Moskow) tidak memiliki niat
untuk berdamai,” kata Zelensky seperti dilansir dari BBC.
Dalam pertemuan dengan Trump, Zelensky diperkirakan akan
mengangkat isu jaminan keamanan dan konsesi wilayah, dua hal yang selama ini sulit
dikompromikan oleh Rusia.
Keduanya juga akan membahas rencana perdamaian terbaru yang
terdiri atas 20 poin, sebagai revisi dari rancangan awal 28 poin yang disusun
utusan khusus Amerika Serikat, Steve Witkoff. Rancangan awal tersebut
sebelumnya dinilai terlalu menguntungkan Rusia.
Penguasaan wilayah Donbas di Ukraina timur masih menjadi
salah satu hambatan utama. Namun, Zelensky kini menyebut opsi pembentukan zona
ekonomi bebas di kawasan tersebut sebagai salah satu kemungkinan solusi.Saat
ini, Rusia menguasai sekitar 75% wilayah Donetsk dan hampir 99% wilayah
Luhansk. Kedua wilayah tersebut dikenal sebagai kawasan Donbas. Presiden Rusia
Vladimir Putin menegaskan bahwa apabila Kyiv tidak ingin menyelesaikan konflik
secara damai, Rusia akan mencapai tujuannya melalui cara militer.
Zelensky menyatakan optimistis terhadap draf rencana
perdamaian terbaru yang ia sebut sebagai dokumen dasar untuk mengakhiri perang.
Dia mengatakan rencana tersebut telah rampung sekitar 90%
“Tugas kami adalah memastikan semuanya siap 100%,” kata
Zelensky.