Tentara Israel dan lawannya milisi Hizbullah melakukan serangan terakhir menjelang pernjanjian gencatan senjata Lebanon diberlakukan, pada Rabu (27/11/2024) pagi waktu setempat.
Milisi Hizbullah, pada Selasa (26/11/2024) malam menyatakan, mereka meluncurkan pesawat nirawak (UAV) ke target militer sensitif di Tel Aviv. Aksi ini untuk merespons serangan mematikan Israel di Beirut dan saat berita tentang kesepakatan gencatan senjata Lebanon diumumkan.
"Menanggapi penargetan ibu kota Beirut dan pembantaian yang dilakukan oleh musuh Israel terhadap warga sipil. Hizbullah meluncurkan pesawat nirawak ke sekelompok target militer sensitif di Kota Tel Aviv dan pinggirannya," kata kelompok yang didukung Iran itu dalam sebuah pernyataan.
Sementara serangan udara Israel ke Beirut dan wilayah lain di Lebanon kemarin, sedikitnya menewaskan 18 orang.
Militer Israel mengatakan serangan itu menargetkan komponen manajemen dan sistem keuangan Hizbullah,termasuk kantor penukaran uang. Hizbullah juga melancarkan serangan roket ke Israel.
Angkatan udara Israel mencegat tiga roket dari wilayah Lebanon. Serangan gencar Hizbullah yang berlangsung pada Selasa malam yang menyebabkan alarm peringatan di sekitar 115 permukiman Israel.
Serangan ini berlangsung hanya beberapa saat sebelum kabinet Israel mengadakan pemungutan suara untuk gencatan senjata Lebanon. Hasil akhirnya 10-1 untuk mendukung gencatan senjata Lebanon yang akan berlangsung selama dua bulan.