Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Vatikan akan bersiap untuk mengadakan conclave atau konklaf

Rabu, 07 Mei 2025 | Mei 07, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-06T17:19:59Z

 Vatikan akan bersiap untuk mengadakan conclave atau konklaf pada Rabu (7/5/2025), untuk memilih Paus baru setelah wafatnya Paus Fransiskus. Dalam proses ini, terdapat satu tradisi penting yang selalu menarik perhatian, yaitu penggantian nama oleh Paus terpilih. Namun, apa alasan Paus harus pakai nama baru?



Alasan Paus pakai nama baru tidak hanya bersifat simbolik, tetapi juga mencerminkan spiritualitas, visi, dan arah kepemimpinannya selama menjabat.

Setelah pemilihan Paus dilakukan melalui konklaf, dewan kardinal akan menanyakan dua hal kepada Paus terpilih, apakah ia bersedia menerima jabatan tersebut, dan nama apa yang akan dia pilih. Penggantian nama ini menjadi langkah awal dalam menandai babak baru kepemimpinan Gereja Katolik.Berikut ini beberapa alasan utama mengapa Paus mengganti nama lahirnya.

Alasan Paus Pakai Nama Baru Saat Terpilih

1. Sebagai lambang perubahan spiritual

Alasan Paus pakai nama baru yang paling mendasar adalah sebagai simbol transformasi spiritual. Nama baru tersebut bukan hanya sekadar gelar, tetapi menandai misi, semangat, dan arah kepemimpinan yang akan dijalani.

Tradisi ini berakar dari Kitab Suci, yang mana tokoh-tokoh penting diganti namanya ketika menerima tugas besar dari Tuhan. Misalnya Simon menjadi Petrus, dan Saul menjadi Paulus.

2. Menunjukkan visi dan inspirasi

Nama yang dipilih kerap merujuk pada tokoh atau nilai yang ingin dijunjung. Jorge Mario Bergoglio, misalnya, memilih nama Paus Fransiskus sebagai penghormatan kepada Santo Fransiskus dari Assisi, simbol kesederhanaan dan cinta pada kaum miskin.

Begitu pula Karol Wojtyla yang memilih menjadi Paus Yohanes Paulus II, menghormati dua pendahulunya dan menunjukkan kesinambungan visi.

3. Menghormati tradisi

Tradisi penggantian nama telah berlangsung sejak abad ke-6. Paus Marcellinus menjadi satu-satunya paus yang diketahui tidak mengganti namanya. Kini, alasan Paus pakai nama baru juga mencerminkan keseriusan dalam memikul tanggung jawab besar sebagai pemimpin umat Katolik sedunia.

4. Menghindari kontroversi atau kebingungan

Beberapa nama tidak dipilih karena potensi menimbulkan kontroversi. Contohnya, belum pernah ada Paus yang menggunakan nama Petrus II, karena dianggap terlalu menyaingi kedudukan Rasul Petrus, Paus pertama menurut tradisi Katolik. Hal ini menunjukkan bahwa pemilihan nama bukan hal sepele, tetapi penuh pertimbangan historis dan teologis.

Penggantian nama Paus memang tidak diatur secara tertulis dalam hukum kanon Gereja Katolik, tetapi telah menjadi bagian penting dari tradisi suci yang berlangsung hingga kini. Lebih dari sekadar mengganti nama, alasan Paus pakai nama baru mencerminkan harapan besar atas arah kepemimpinan yang akan ditempuh dan menjadi tonggak sejarah baru bagi umat Katolik di seluruh dunia

×
Berita Terbaru Update