Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

China merupakan negara yang paling cepat memperluas persenjataan nuklirnya

Rabu, 18 Juni 2025 | Juni 18, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-17T19:32:04Z

  Laporan Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) memperingatkan bahwa China merupakan negara yang paling cepat memperluas persenjataan nuklirnya.



“Persenjataan nuklir China tumbuh lebih cepat daripada negara lain, sekitar 100 hulu ledak baru per tahun sejak 2023," tulis SIPRI dalam laporannya, seperti dilansir dari eurasiantimes, Selasa (17/6/2025).

Pada Januari 2025, China telah menyelesaikan atau hampir menyelesaikan sekitar 350 silo fasilitas peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) baru. "Tiga di padang gurun besar di utara negara itu, dan tiga daerah pegunungan di timur,” jelas laporan tersebut.

Selain itu, India dan Pakistan juga memperluas dan memodernisasi senjata nuklir mereka. Laporan SIPRI pun memperingatkan tentang potensi eskalasi nuklir antara India dan Pakistan selama perang singkat empat hari pada bulan Mei.

“Kombinasi serangan terhadap infrastruktur militer terkait nuklir dan disinformasi pihak ketiga berisiko mengubah konflik konvensional menjadi krisis nuklir,” kata Peneliti Senior Asosiasi pada Program Senjata Pemusnah Massal SIPRI, Matt Korda.

“Ini seharusnya menjadi peringatan keras bagi negara-negara yang berusaha meningkatkan ketergantungan mereka pada senjata nuklir.”

Kombinasi berbagai perang, manuver militer agresif oleh negara-negara bersenjata nuklir, perang konvensional antara negara-negara berkekuatan nuklir, pengabaian perjanjian pengendalian senjata, dan modernisasi persenjataan nuklir mendorong dunia ke dalam era baru perlombaan senjata nuklir yang berbahaya.Laporan SIPRI juga mengatakan Rusia dan AS memiliki persediaan militer terbesar dari sembilan kekuatan nuklir, masing-masing sebanyak 5.459 dan 5.177, termasuk hulu ledak yang sudah tidak digunakan lagi.

Laporan tersebut mengatakan Rusia, China, India, Pakistan, dan Korea Utara mengerahkan rudal berkemampuan ganda dan semuanya diyakini tengah memodernisasi kemampuan ini.

“Hingga pertengahan tahun 2000-an, hanya Prancis, Rusia, Inggris, dan AS yang mengerahkan rudal dengan hulu ledak ganda. Sejak saat itu, China telah mengembangkan dua rudal untuk membawa hulu ledak ganda, sementara India, Pakistan, dan Korea Utara saat ini sedang mengupayakan kemampuan ini,” katanya.

×
Berita Terbaru Update