Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Film dokumenter pendek Indonesia berjudul Mama Jo sukses meraih penghargaan best short documentary dalam ajang bergengsi Golden FEMI Film Festival yang digelar di Hotel Balkan Palace

Senin, 09 Juni 2025 | Juni 09, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-08T17:50:33Z

  Film dokumenter pendek Indonesia berjudul Mama Jo sukses meraih penghargaan best short documentary dalam ajang bergengsi Golden FEMI Film Festival yang digelar di Hotel Balkan Palace, Sofia, Bulgaria, pada Sabtu (7/6/2025).



Penghargaan ini diterima oleh Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Sofia, Irvan Fachrizal, mewakili sutradara Mama Jo, Ineu Rahmawati, yang berhalangan hadir. 

Dalam pesan resminya, Ineu menyampaikan rasa terima kasih sekaligus menjelaskan film Mama Jo mengangkat kisah nyata tentang Santi, seorang ibu asal Indonesia, dan putranya Johan, anak berusia 9 tahun yang mengidap cerebral palsy"Film ini adalah pengingat inklusi, akses, dan martabat adalah hak universal yang harus kita junjung bersama," ujar Ineu.


Perwakilan KBRI Sofia menyatakan, kemenangan film Mama Jo mencerminkan apresiasi dunia terhadap sinema Indonesia yang kian berkembang, khususnya untuk film yang mengangkat nilai-nilai kemanusiaan dan inklusi. 

Golden FEMI merupakan festival internasional yang dikenal mendukung karya sinema yang mendorong perubahan sosial dan empati lintas budaya.

Prestasi ini datang di tengah kebangkitan industri perfilman nasional. Pada 2024, penonton film lokal Indonesia mencapai 68,95 juta, rekor tertinggi dalam 98 tahun sejarah perfilman nasional. 

Berdasarkan data hingga 2025, terdapat 2.088 layar bioskop di seluruh Indonesia, dan 60% penonton memilih menonton film lokal, menunjukkan kecintaan yang semakin tinggi terhadap cerita-cerita orisinal karya anak bangsa.

Penghargaan atas Mama Jo tidak hanya menambah daftar prestasi film Indonesia, tetapi juga menegaskan peran penting film sebagai alat penyampai pesan sosial dan jembatan antarbudaya. "Lebih dari sekadar capaian box office, film seperti Mama Jo adalah gerakan budaya yang memperkuat narasi kemanusiaan," demikian pernyataan pers KBRI Sofia.

×
Berita Terbaru Update