Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkapkan, pemerintah kini mengandalkan kecerdasan buatan

Selasa, 17 Juni 2025 | Juni 17, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-16T18:40:21Z

 Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkapkan, pemerintah kini mengandalkan kecerdasan buatan (AI) dan sistem crawler otomatis untuk mendeteksi dan memblokir situs judi online (judol) secara real time.



Dalam kunjungan kerjanya ke Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (16/6/2025), Meutya meninjau langsung kendaraan pelacak gangguan frekuensi dan sistem pengawasan digital.

“Kami menargetkan selesai pada Juni untuk roadmap AI-nya. AI ini dimensinya amat luas,” ujarnya kepada wartawan.

Menurut Meutya, sistem AI jauh lebih efektif dibandingkan pendekatan manual yang selama ini telah memblokir jutaan situs, tetapi selalu bermunculan kembali dengan domain baru.

“Kami butuh teknologi ini untuk menjaga etika ruang digital. Ada aspek industri, bisnis, pengembangan, dan tentu saja etika digital,” katanya.

Selain penguatan pengawasan, pemerintah juga fokus pada edukasi masyarakat agar tidak terjebak dalam praktik ilegal online dan pembatasan usia penggunaan media sosial untuk perlindungan anak.

Kemudian, kewajiban platform menghapus konten negatif seperti judol dan pornografi anak maksimal 4 jam sejak ditemukan. Selain itu, pemerintah juga berupaya agar inovasi digital tetap tumbuh, sambil menjaga keamanan ruang digital dari penyalahgunaan teknologi berbasis AI oleh pelaku kejahatan.

“Kami berdiskusi panjang dengan para pemangku kepentingan agar saat aturan lahir, kita bisa jaga etika tapi juga terbuka terhadap inovasi,” tegas Meutya.


×
Berita Terbaru Update