Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Yusril menyerukan agar semua pihak, termasuk otoritas Brasil, tetap menjaga hubungan baik antara kedua negara

Jumat, 04 Juli 2025 | Juli 04, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-04T12:27:39Z

 




Menteri Koordinator (Menko) Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra angkat bicara terkait kabar bahwa Pemerintah Brasil akan menempuh jalur hukum atas kematian warganya, Juliana Marins, di Gunung Rinjani, Lombok, NTB, pada 26 Juni 2025.

Yusril menyerukan agar semua pihak, termasuk otoritas Brasil, tetap menjaga hubungan baik antara kedua negara.

Seruan ini disampaikan menyusul meningkatnya perhatian publik internasional terhadap kasus meninggalnya pendaki asal Brasil yang jatuh ke dalam jurang sedalam 600 meter di tebing Rinjani.

"Pemerintah Indonesia sangat concern dan turut berduka atas kematian Juliana Marins. Ini adalah insiden kecelakaan yang bisa terjadi pada siapa saja, apalagi dengan medan Rinjani yang berat dan cuaca ekstrem saat itu," ujar Yusril dalam pernyataan di Jakarta, Jumat (4/7/2025).

Hasil Autopsi Tegaskan Kematian Akibat Jatuh

Yusril menegaskan, hasil forensik dan autopsi menunjukkan kematian Juliana Marins terjadi antara 15 hingga 30 menit setelah ia terjatuh. Korban mengalami kerusakan organ dan patah tulang parah akibat terhempas di bebatuan.

Menurut Yusril, otoritas Indonesia telah menjalankan seluruh prosedur secara transparan. Evakuasi korban dilakukan oleh tim SAR gabungan meski menghadapi berbagai tantangan, seperti medan terjal dan cuaca ekstrem.

"Penggunaan helikopter seperti yang diharapkan keluarga tidak memungkinkan di wilayah tebing Rinjani saat kondisi cuaca buruk. Kami sudah menjelaskan ini ke publik dan pihak terkait," tegasnya.

Peringatan di Tengah Kunjungan Presiden Prabowo ke BRICS

Yusril juga mengingatkan bahwa saat ini Presiden Prabowo Subianto sedang melakukan kunjungan ke Brasil dalam rangka pertemuan BRICS.

Ia berharap insiden ini tidak dijadikan pemicu ketegangan diplomatik, mengingat hubungan bilateral Indonesia-Brasil selama ini berjalan baik.

"Mari kita jaga hubungan kedua negara. Pemerintah Brasil memiliki hak untuk bersuara, namun kita juga telah memberikan data forensik yang sah dan mendetail," kata Yusril.

Pemerintah Komit Beri Penjelasan Transparan

Pemerintah Indonesia, lanjut Yusril, terus berkoordinasi dengan pihak Kedutaan Besar Brasil untuk menyampaikan hasil investigasi, evakuasi, dan autopsi korban secara lengkap.

“Insiden seperti ini sangat menyedihkan. Tapi kami juga harus menegaskan bahwa ini murni kecelakaan pendakian, bukan karena kelalaian. Semua data medis dan lapangan telah tersedia,” ujarnya.

Juliana Marins, pendaki asal Brasil, ditemukan meninggal dunia setelah dilaporkan hilang dalam pendakian di Gunung Rinjani.

Tragedi Juliana Marins sempat viral di media sosial dan memicu simpati luas, termasuk tuntutan agar pemerintah bertanggung jawab penuh. Namun, pemerintah menegaskan bahwa semua prosedur telah dijalankan sesuai standar keselamatan dan hukum.

×
Berita Terbaru Update