Sebanyak 39 orang tewas dalam serangan Israel yang kembali menghantam Gaza di Palestina. Serangan Israel itu dilakukan sejak fajar.
Dilansir dari Aljazeera, Kamis (11/9/2025), Israel kembali melakukan serangan demi merebut wilayah tersebut dan memaksa satu juta warga Palestina untuk meninggalkan rumah mereka.
Seorang pengungsi di Palestina yang berlindung bersama putranya di sebuah tenda di al-Mawasi, sebuah wilayah yang diperintahkan Israel untuk dituju oleh penduduk Kota Gaza.Eyad Abu Mughnem menggambarkan kehidupan di kamp tenda sebagai "penderitaan total" dengan kondisi "penuh sesak" dan sumber daya yang minim.
"Kehidupan sehari-hari kami sangat buruk," kata Abu Mughnem yang telah mengungsi sebanyak 13 kali selama perang.
"Sejak pagi, kami mencari air minum, mencari kayu bakar. Kami kekurangan kebutuhan pokok. Kami antre untuk mendapatkan air selama lima atau enam jam," tambahnya.
Ia mengatakan, tidak memiliki obat yang tepat untuk mengobati diabetesnya serta putranya yang terus mencoba bertahan hidup hanya dengan makan "sereal kering".
"Mereka yang dipaksa keluar dari rumah mereka ke tempat yang disebut wilayah kemanusiaan sedang ditipu," tutupnya.
