-->

Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Pemilihan jenis bahan bakar minyak (BBM) merupakan faktor krusial yang menentukan kesehatan dan usia pakai mesin kendaraan

Jumat, 17 Oktober 2025 | Oktober 17, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-16T20:05:21Z

  Pemilihan jenis bahan bakar minyak (BBM) merupakan faktor krusial yang menentukan kesehatan dan usia pakai mesin kendaraan.



Sayangnya, masih banyak pemilik mobil yang tergoda menggunakan bensin dengan angka oktan atau research octane number (RON) lebih rendah dari rekomendasi pabrikan demi alasan penghematan.

Padahal, penggunaan bensin ber-RON rendah dapat menimbulkan berbagai masalah serius, mulai dari penurunan performa mesin hingga kerusakan komponen internal.

Apa Itu RON dan Mengapa Penting untuk Mesin?

RON menunjukkan kemampuan bensin menahan tekanan kompresi sebelum terbakar secara spontan. Semakin tinggi angka RON, semakin besar daya tahannya terhadap tekanan kompresi dan semakin stabil pembakarannya.

Mesin modern, terutama yang memiliki rasio kompresi tinggi, wajib menggunakan BBM dengan RON sesuai rekomendasi pabrikan. Tujuannya agar proses pembakaran berjalan sempurna dan tidak menimbulkan efek negatif seperti knocking.

Memicu Fenomena Knocking pada Mesin

Dampak paling cepat terasa dari penggunaan BBM beroktan rendah adalah knocking atau ngelitik. Kondisi ini terjadi ketika bensin terbakar sebelum busi memantik api, akibat tekanan tinggi dalam ruang bakar.

Fenomena knocking ditandai dengan suara ketukan keras dari mesin. Pembakaran yang tidak teratur menyebabkan tekanan balik ekstrem pada piston dan batang penghubung. Jika dibiarkan, knocking akan merusak mesin secara perlahan karena tekanan abnormal yang terjadi terus-menerus.

Penurunan Performa dan Efisiensi Mesin

Setiap mesin dirancang untuk bekerja optimal dengan rasio kompresi tertentu yang sesuai dengan angka RON tertentu. Saat BBM dengan RON lebih rendah digunakan, performa mesin akan turun drastis. Beberapa dampak yang bisa dirasakan antara lain:

  • Tenaga berkurang: Pembakaran tidak sempurna menyebabkan tenaga mesin tidak maksimal.
  • Akselerasi lambat: Respons mesin menjadi tumpul dan kurang bertenaga saat digas.
  • Mesin terasa berat: Mobil memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai kecepatan tertentu.

Selain performa menurun, efisiensi bahan bakar juga berkurang. Meskipun harga bensin RON rendah lebih murah, konsumsi bahan bakar justru meningkat karena mesin membutuhkan lebih banyak bensin untuk menghasilkan tenaga yang sama.

Kerusakan Jangka Panjang pada Komponen Mesin

Penggunaan BBM beroktan rendah dalam jangka panjang menyebabkan beban kerja mesin meningkat dan menimbulkan kerusakan serius. Beberapa dampak kerusakan yang umum terjadi, meliputi:

1. Penumpukan kerak karbon (carbon deposit)

Bensin ber-RON rendah meninggalkan lebih banyak residu pembakaran. Residu ini menumpuk di ruang bakar, katup, dan permukaan piston.

Akumulasi kerak karbon akan meningkatkan rasio kompresi mesin, memperburuk risiko knocking, dan bahkan dapat merusak komponen seperti katup dan piston.

2. Piston dan katup mengalami kerusakan

Tekanan pembakaran yang tidak normal akibat knocking membuat komponen sensitif seperti piston dan katup cepat aus, retak, bahkan rusak parah. Perbaikannya membutuhkan biaya besar karena biasanya melibatkan overhaul mesin atau pembongkaran total.

3. Sensor dan sistem kontrol bermasalah

Mesin modern dilengkapi knock sensor untuk mendeteksi pembakaran tidak normal. Ketika knocking terus-menerus terjadi, sistem komputer mesin (ECU) akan memundurkan waktu pengapian untuk mengurangi gejala.

Namun, penyesuaian ini menurunkan performa dan dapat membebani sensor, yang akhirnya membuat sistem kontrol mesin gagal berfungsi optimal.

Pada dasarnya, bensin ber-RON tinggi lebih cocok untuk mesin berteknologi canggih dan rasio kompresi tinggi. Sementara RON rendah hanya sesuai untuk mesin dengan teknologi sederhana dan rasio kompresi rendah.

Karena itu, selalu gunakan BBM dengan RON sesuai rekomendasi pabrikan kendaraan. Langkah ini merupakan investasi jangka panjang untuk menjaga performa mesin tetap optimal, mencegah kerusakan parah, serta menghindari biaya perbaikan yang mahal di masa mendatang.

×
Berita Terbaru Update