Direktur Keamanan Publik Arab Saudi, Letnan Jenderal Mohammed bin Abdullah Al-Bassami, mengungkapkan bahwa sebanyak 269.678 orang non-penduduk Makkah tanpa izin haji resmi berhasil dicegah memasuki kota suci, menjelang pelaksanaan musim Haji 2025. Selain itu, sebanyak 252 kegiatan haji ilegal dibubarkan, 1.239 orang yang mengangkut jemaah secara ilegal ditangkap, dan 109.632 kendaraan tanpa izin dipulangkan.
Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi bersama para komandan pasukan keamanan haji, bertempat di Pusat Operasi Keamanan Terpadu pada Minggu (1/6/2025).
Konferensi tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi keamanan, termasuk Letjen Mohammed Al-Bassami (direktur keamanan publik), Mayjen Mohammed Al-Omari (komandan pasukan darurat khusus), Mayjen Hamoud Al-Faraj (direktur jenderal pertahanan Sipil), dan Mayjen Saleh Al-Marba (penjabat direktur jenderal direktorat jenderal paspor).
Letjen Al-Bassami menegaskan komitmen Arab Saudi untuk menciptakan lingkungan haji yang aman, tertib, dan terorganisir, sesuai dengan arahan Menteri Dalam Negeri sekaligus Ketua Komite Haji Tertinggi Pangeran Abdulaziz bin Saud bin Naif.
Rencana keamanan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pengelolaan massa, pengaturan arus lalu lintas, hingga kesiapsiagaan tanggap darurat. Semua dilaksanakan melalui sistem terintegrasi yang mengawal seluruh perjalanan jemaah haji, mulai dari kedatangan hingga kepulangan.
Ia juga menegaskan bahwa setiap pelanggaran terhadap peraturan haji akan ditindak tegas tanpa toleransi.
Al-Bassami menjelaskan bahwa Masjidil Haram dan seluruh tempat suci telah dipersiapkan secara optimal untuk menghadapi lonjakan jumlah jemaah. Tujuannya adalah untuk meminimalkan kemacetan dan menjaga kapasitas aman di seluruh jalur serta lokasi suci.
Rencana pengelolaan lalu lintas khusus juga telah diterapkan untuk jalur menuju Makkah, Madinah, dan titik-titik masuk pusat agar mobilitas jemaah berjalan lancar.
Direktorat jenderal keamanan publik juga melaporkan bahwa mereka berhasil menyita 252 kegiatan haji palsu dan menangkap 1.239 pengangkut jemaah ilegal. Selain itu, 269.678 orang non-penduduk Makkah, 75.943 orang tanpa izin haji, dan 11.610 pelanggar aturan kependudukan, ketenagakerjaan, serta keamanan perbatasan juga telah ditindak.
Jumlah pemegang visa kunjungan yang memasuki Arab Saudi untuk tujuan haji tercatat mencapai 205.713 orang.
Mayjen Al-Omari menegaskan bahwa pasukan keamanan akan terus berupaya menjaga ketertiban dan keamanan selama musim haji. Fokus utama rencana lapangan adalah mencegah masuknya individu tak berwenang ke area suci, serta memastikan kelancaran pergerakan massa, khususnya di lokasi strategis seperti Jamarat dan halaman selatan Masjidil Haram.
Dalam inovasi penting, Mayjen Hamoud Al-Faraj mengumumkan penggunaan perdana drone Falcon oleh Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil. Drone ini akan digunakan untuk operasi pemadaman kebakaran dan penyelamatan selama musim haji 2025.
Sementara itu, Mayjen Saleh Al-Marba menjelaskan bahwa Direktorat Jenderal Paspor telah menyiapkan rencana empat pilar yang meliputi, kesiapan penuh menyambut jemaah di pelabuhan udara, darat, dan laut (termasuk Inisiatif Rute Makkah). Penegakan hukum terhadap pelanggar aturan haji di pintu masuk Makkah, dukungan operasional di tempat-tempat suci, dan pengawasan keberangkatan jemaah haji setelah ibadah selesai.
Dengan koordinasi lintas lembaga dan penerapan teknologi canggih, Arab Saudi berkomitmen menyukseskan penyelenggaraan Haji 2025 dengan aman dan tertib.