Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Seorang wisatawan mancanegara asal Swiss berinisial BE (40) dilaporkan mengalami kecelakaan saat menuruni jalur dari Puncak Gunung Rinjani

Kamis, 17 Juli 2025 | Juli 17, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-16T18:49:07Z

 



Seorang wisatawan mancanegara asal Swiss berinisial BE (40) dilaporkan mengalami kecelakaan saat menuruni jalur dari Puncak Gunung Rinjani menuju Pelawangan, bukan ke Danau Segara Anak seperti informasi awal. Peristiwa ini terjadi pada Rabu (16/7/2025) dan kini menjadi perhatian serius Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) serta tim evakuasi gabungan.

BE melakukan pendakian melalui jalur Sembalun pada 15 Juli 2025 bersama empat orang lainnya, termasuk anak kandungnya. Saat menuruni jalur menuju Pelawangan, ia diduga terpeleset akibat medan yang terjal dan berbatu.

Kepala Balai TN Gunung Rinjani, Yanmar, membenarkan bahwa insiden terjadi di jalur antara puncak dan Pelawangan, bukan di jalur Danau Segara Anak. “Kami mendapatkan informasi dari pemandu bahwa korban adalah warga negara Swiss dan terjatuh di jalur puncak menuju Pelawangan,” ujarnya.

Korban mengalami cedera cukup serius berupa patah tulang kaki. “Informasi awal menyebutkan patah kaki, namun kami masih menunggu data lengkap dari lapangan, termasuk kemungkinan adanya luka lain,” tambahnya.

Mendapat informasi tersebut, BTNGR segera mengerahkan tim evakuasi gabungan dari Balai TNGR dan Edelweis Medical Health Center (EMHC). Tim tersebut telah bergerak menuju lokasi kejadian untuk memberikan pertolongan pertama serta menyiapkan strategi evakuasi medis.

“Tim kami saat ini sudah berada di Pos 4. Diharapkan mereka bisa segera menjangkau titik lokasi korban,” kata Yanmar.

Medan ekstrem dan cuaca yang berubah cepat membuat evakuasi di Gunung Rinjani menjadi tantangan tersendiri. Sebagai langkah antisipatif, BTNGR mulai menyiapkan opsi evakuasi udara menggunakan helikopter.

Salah satu langkah yang diambil adalah berkoordinasi dengan operator helikopter Bali Air. Helikopter telah diberangkatkan dari Bali menuju Sembalun untuk bersiaga.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Bali Air. Helikopter saat ini sedang dalam perjalanan ke Sembalun. Tinggal menunggu kondisi cuaca untuk proses evakuasi lebih lanjut,” jelas Yanmar.

Namun, Yanmar menegaskan bahwa keputusan akhir penggunaan helikopter sangat tergantung pada kondisi cuaca di sekitar Rinjani. Jika memungkinkan, helikopter akan langsung diterbangkan ke titik lokasi untuk mengevakuasi korban ke fasilitas medis terdekat.

Dari data BTNGR, korban tercatat sebagai pendaki legal yang telah terdaftar melalui jalur Sembalun. Ia mendaki bersama empat orang lainnya, termasuk anaknya.

“Pendakian dilakukan secara legal dan terdaftar resmi. Kami juga sedang memastikan apakah korban memiliki asuransi perjalanan, agar proses evakuasi dan penanganan medis bisa berjalan optimal,” pungkas Yanmar.

×
Berita Terbaru Update