Memar biasanya muncul setelah terjadi benturan atau cedera ringan. Namun, tidak sedikit orang menemukan bercak biru keunguan di kulit tanpa merasa terbentur sama sekali.
Kondisi ini tentu membuat khawatir, karena bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius.
Secara medis, memar terbentuk ketika pembuluh darah kecil di bawah kulit pecah, kemudian darah merembes ke jaringan sekitar. Biasanya, tubuh akan menyerap kembali darah tersebut hingga memar menghilang.
Akan tetapi, jika memar sering muncul tanpa alasan jelas, bisa jadi ada faktor lain yang menjadi pemicunya.
Berikut ini penjelasan lengkap mengenai penyebab memar tanpa sebab yang berkaitan dengan berbagai kondisi kesehatan, dikutip dari Medical News Today, Senin (22/9/2025).
Penyebab Muncul Memar Tanpa Sebab
1. Penyakit ginjal
Salah satu penyebab memar tanpa sebab yang sering terabaikan adalah gangguan ginjal. Penurunan fungsi ginjal dapat memengaruhi elastisitas kulit sekaligus mengganggu kemampuan darah untuk membeku.
Penderita penyakit ginjal biasanya lebih mudah mengalami memar. Selain itu, obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi gangguan ginjal juga dapat menghambat kerja trombosit sehingga proses pembekuan darah melambat.
2. Kekurangan vitamin
Kurangnya asupan nutrisi juga bisa memicu memar tiba-tiba. Kekurangan vitamin C membuat pembuluh darah lebih rapuh dan mudah pecah. Kekurangan vitamin K memperlambat pembekuan darah.
Sementara itu, kekurangan zat besi menyebabkan tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah untuk mengangkut oksigen, sehingga meningkatkan risiko memar tanpa sebab.
3. Gangguan pembekuan darah
Kelainan darah juga menjadi salah satu penyebab memar tanpa sebab. Contohnya adalah hemofilia atau penyakit von willebrand, yaitu kondisi ketika tubuh kekurangan faktor pembekuan tertentu.
Akibatnya, benturan kecil sekalipun bisa menyebabkan memar yang cukup besar dan sulit hilang.
4. Obat-obatan tertentu
Penggunaan obat tertentu, seperti aspirin, ibuprofen, atau obat pengencer darah (antikoagulan), dapat meningkatkan risiko memar. Obat-obatan ini bekerja dengan memperlambat pembekuan darah, sehingga darah lebih mudah bocor keluar dari pembuluh.
Jika memar sering muncul saat Anda mengonsumsi obat-obatan ini, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
5. Sepsis
Sepsis atau keracunan darah akibat infeksi juga dapat ditandai dengan munculnya bercak merah kecil di kulit yang lama-kelamaan berubah menjadi memar besar.
Kondisi ini tergolong darurat medis karena bisa mengancam nyawa bila tidak segera ditangani.
6. Olahraga intens
Meski olahraga bermanfaat bagi kesehatan, aktivitas fisik yang terlalu berat juga bisa memicu memar mendadak. Otot yang mengalami tegang atau cedera ringan dapat membuat pembuluh darah di sekitarnya pecah.
Hal ini lebih sering terjadi jika olahraga dilakukan tanpa pemanasan yang cukup.
7. Trombosit rendah
Jumlah trombosit yang rendah atau trombositopenia juga menjadi penyebab memar tanpa sebab. Trombosit berfungsi penting dalam proses pembekuan darah.
Kekurangannya bisa terjadi akibat efek samping obat, kanker darah, atau terapi radiasi.
8. Sindrom cushing
Penyebab memar tanpa sebab lainnya adalah sindrom cushing. Kondisi ini terjadi ketika kadar hormon kortisol dalam tubuh terlalu tinggi.
Kortisol berlebih membuat kulit menipis dan pembuluh darah di bawah kulit menjadi lebih rentan pecah, sehingga memar lebih mudah muncul.
Memar tanpa sebab memang tidak selalu menandakan penyakit berbahaya. Namun, jika memar muncul terlalu sering, berukuran besar, atau tidak kunjung hilang, sebaiknya segera diperiksa ke dokter.