-->

Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Berdasarkan analisis atmosfer, sebagian besar wilayah Banten berpotensi mengalami hujan sedang hingga sangat lebat, meliput

Selasa, 28 Oktober 2025 | Oktober 28, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-27T19:28:08Z

 Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah II mengeluarkan peringatan dini terkait meningkatnya potensi cuaca ekstrem di Provinsi Banten dalam periode Selasa-Jumat, 28-31 Oktober 2025. 



Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II Hartanto mengatakan, fenomena ini dipengaruhi oleh kombinasi dinamika atmosfer berskala global, regional, dan lokal yang memicu pembentukan awan hujan di wilayah tersebut.

"Secara global, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) terpantau aktif di kawasan Maritime Continent sejak 25 Oktober 2025. Aktivitas ini diperkuat oleh gelombang atmosfer low frequency yang bersifat persisten dan mendukung pertumbuhan awan hujan di Pulau Jawa," ucapnya dalam keterangan resmi, Senin (27/10/2025).

Pada skala regional, BMKG mendeteksi adanya Dipole Mode Index (DMI) negatif yang meningkatkan aktivitas konvektif di wilayah Indonesia bagian barat.

"Kondisi ini diperkuat oleh anomali suhu muka laut (SST) yang lebih hangat dari biasanya, sehingga menambah pasokan uap air ke atmosfer," tambahnya.

Selain itu, daerah pertemuan angin (konfluensi) di perairan barat Banten turut memicu pertumbuhan awan hujan di sepanjang wilayah tersebut.

Secara lokal, proses konveksi harian juga berperan dalam pembentukan awan-awan hujan, terutama pada sore hingga malam hari.


Berdasarkan analisis atmosfer, sebagian besar wilayah Banten berpotensi mengalami hujan sedang hingga sangat lebat, meliputi:

  • Kabupaten Lebak
  • Kabupaten Pandeglang bagian utara dan selatan
  • Kabupaten Serang bagian barat dan selatan
  • Kabupaten Tangerang bagian selatan
  • Kota Tangerang
  • Kota Tangerang Selatan

BMKG mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap potensi banjir, genangan, dan tanah longsor, terutama di daerah dengan topografi curam atau sistem drainase yang kurang baik.

Masyarakat diimbau untuk memantau pembaruan informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG, media sosial @infobmkg dan @bmkgwilayah2, serta aplikasi infoBMKG.

×
Berita Terbaru Update